Balap motor World Superbike Championship (WSBK) 2021 digelar hari ini di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Gubernur NTB Zulkieflimansyah bicara soal tato di tubuh salah seorang pebalap WSBK, Scott Redding.
Zulkieflimansyah menyampaikan hal itu lewat akun Instagramnya, @zulkieflimansyah, Jumat (19/11/2021). Zulkieflimansyah membagikan foto bersama Scott Redding, rider asal Britania Raya.
![]() |
Scoot Redding tampak melepas bagian atas baju balapnya. Terlihat sejumlah tato di tubuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bersama @reddingpower Pembalap Dunia yg sangat menikmati Sirkuit Mandalika ini..," tulis Zulkieflimansyah.
Zulkieflimansyah menuturkan Scott Redding memiliki tato yang penuh makna. Tato itu soal arti hidup.
"Di badannya ada tattoo penuh pesan dan makna, Semua kita pasti akan mati, tapi tak semua kita bisa memberi arti pada hidup.. Wow!" lanjutnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Lihat juga Video: Hari Pertama WSBK Mandalika, Begini Kata Warga hingga Wabup Lombok Tengah
Kompetisi balap motor World Superbike Championship (WSBK) 2021 digelar hari ini di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Bagaimana pengamanan para pebalap dan official crew-nya?
"Jadi ada perbedaan dengan event-event lain. Bahwa para pembalap dan officialnya tidak berkenan jika dikawal melekat sedemikian rupa seperti tamu-tamu kenegaraan di event resmi pada umumnya," jelas Kabid Humas Polda NTB Kombes Artanto dalam keterangan tertulis, Jumat (19/11/2021).
Artanto menuturkan, meski mereka enggan dikawal ketat, tim-tim Polda NTB tetap siaga bila diminta memberikan pengawalan melekat pada para pebalap dan official crew-nya. Tim-tim ini sudah dipersiapkan jauh hari, dari keterampilan menghadapi situasi ancaman, pemahaman standard operating procedure (SOP) pengawalan melekat tamu negara, hingga kemampuan berbahasa.
"Tentu dalam setiap event besar, baik itu skala nasional maupun internasional, kami melakukan persiapan sudah dari berbulan-bulan bahkan tahun lalu ya. Baik itu dari konsep pengamanan yang terus dikembangkan formulasinya, dari kesiapan personel dengan berbagai keterampilan sampai ke kemampuan berbahasanya, dan keamanan di Lombok sendiri khususnya Lombok Tengah," jelas Artanto.
"Kami tetap siapkan, meskipun ternyata budayanya kan berbeda, dalam arti mereka mungkin ingin lebih privat. Tapi kalau sewaktu-waktu, detik ini juga diminta kirim tim untuk pengawalan ketat, kami sudah siap," sambung Artanto.
Baca juga: Ada 'Love' di Langit Mandalika Jelang WSBK |
Sebagai ganti dari pengawalan ketat, lanjut dia, TNI-Polri meningkatkan pengamanan tertutup di lokasi-lokasi yang ditempati dan didatangi para pebalap. Artanto mengatakan fungsi intelijen, reserse, patroli hingga kegiatan sterilisasi.
"Kami menghargai keputusan masing-masing rombongan. Namun tidak mengurangi upaya kami menjamin keselamatan mereka selama berada di NTB, khususnya Lombok ya. Kami giatkan, tingkatkan di sisi pengamanan tertutupnya. Jadi di hotel-hotel, di sirkuit, bandara, tempat-tempat yang didatangi. Kami monitor pergerakan mereka," ungkap Artanto.