Polisi menggali kembali kuburan anjing Canon yang mati di Pulau Banyak, Aceh Singkil. Polisi menyelidiki penyebab matinya anjing tersebut.
"Iya kita autopsi," kata Kasat Reskrim Polres Aceh Singkil Iptu Abdul Halim saat dimintai konfirmasi, Kamis (18/11/2021).
Bangkai anjing yang dikubur di halaman Kantor Satpol PP Aceh Singkil digali kembali oleh sejumlah pihak terkait. Lokasi tersebut ditutup dengan terpal. Halim mengatakan hasil autopsi bangkai anjing tersebut bakal diketahui sekitar sebulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sesuai dengan keterangan ahli, lebih-kurang satu bulan baru diketahui hasilnya," ujar Halim.
Polisi masih menyelidiki penyebab kematian anjing Canon. Sejumlah orang telah diperiksa sebagai saksi.
"Kita sudah memeriksa 12 orang," jelas Halim.
Sebelumnya, cerita soal anjing bernama Canon yang mati setelah ditangkap itu diunggah salah satu akun Instagram. Akun tersebut mengunggah sejumlah foto dan video terkait Canon.
Pemilik akun juga mengunggah video yang menunjukkan proses penangkapan Canon oleh Satpol PP. Dalam video itu, tampak sejumlah petugas Satpol PP memegang kayu dan berdiri mengelilingi anjing Canon.
Satu orang di antaranya mengarahkan kayu ke rantai tempat Canon diikat. Anjing itu ditundukkan. Pemilik akun menyebut kejadian itu terjadi di Pulau Banyak, Aceh Singkil.
Pemilik akun menyebut anjing tersebut kemudian dimasukkan ke keranjang kecil, lalu dibawa pergi. Dia menyebut anjing itu tak bisa bernapas dan akhirnya mati.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak Video: Merasa Buat Gaduh, Pemilik Anjing Canon yang Mati di Aceh Minta Maaf
Satpol PP Aceh Singkil menjelaskan cara membawa anjing itu dari Pulau Banyak ke daratan Aceh Singkil.
"Anjingnya waktu dievakuasi ke Singkil, diikat pakai rantai dan dimasukkan ke keranjang kol. Cuma itu. Keranjang itu diikat biar nggak pecah," kata Kasatpol PP dan Wilayatul Hisbah (WH) Aceh Singkil, Ahmad Yani, saat dimintai konfirmasi, Sabtu (23/10).
Dia juga menepis narasi dari salah satu akun Twitter yang menyebut mulut anjing itu diikat. Dia menyatakan mulut anjing itu tidak diikat.
"Kalau memang diikat mulutnya, dari sana sudah mati. Itu pembunuhan namanya. Nggak ada kita ikat mulutnya, siapa pula yang berani pegang anjing itu. Yang berani itu kan tuannya," jelasnya.
Ahmad mengatakan proses penangkapan anjing Canon disaksikan pengelola resor. Anjing tersebut dievakuasi ke daratan Singkil untuk diserahkan kembali ke pemiliknya.
Pemilik anjing telah minta maaf atas viralnya kasus ini. Pemilik anjing meminta maaf karena kasus ini membuat geger warga.
"Saya memohon maaf kepada segenap masyarakat Pulau Banyak dan Aceh Singkil pada umumnya, Muspika, Camat, Kapolsek, Danramil, Danposal, kepala mukim, Bapak Bupati Aceh Singkil berserta segenap jajaran dan unsur Muspida atas kegaduhan yang mungkin saat ini terjadi di Pulau Banyak dan Aceh Singkil," kata pengelola Kimo Resort, Willi.