.webp)
Murid di tempat pendidikan anak usia dini (PAUD) Anyelir Karang Tengah, Kota Tangerang, terpaksa belajar di posyandu. Anak-anak itu belajar di teras gara-gara gedung yang biasa digunakan untuk PAUD Anyelir dikunci Ketua RW setempat.
Pantauan detikcom di lokasi, Kamis (18/11/2021), anak-anak yang menjadi murid di PAUD itu terlihat meminta agar belajar di kelas. Namun guru-guru PAUD menggelar kegiatan belajar-mengajar di teras Posyandu.
Pengelola PAUD, Sukaesih, mengatakan pihaknya tak boleh lagi memakai gedung PAUD karena menolak membayar uang bulanan gedung yang diminta Ketua RW setempat. Gedung yang digunakan PAUD Anyelir juga digunakan oleh Posyandu Anyelir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya kami itu disuruh bayar oleh Ketua RW 04, sebulannya itu Rp 750 ribu katanya untuk uang sewa gedung. Kami enggan membayar karena sejak 2010 kita memakai tempat ini secara gratis dan merupakan tempat fasilitas umum masyarakat," kata Sukaesih di lokasi.
Sukaesih mengatakan ada 17 orang anak yang menjadi murid di PAUD itu. Dia mengatakan uang sewa itu diminta sejak Februari 2021.
"Saya sudah bilang PAUD ini terintegrasi dengan Posyandu tidak bisa semena-mena Bapak mengusir kami. Kami punya izin punya akta lembaga kami sudah masuk Dapodik. Murid kami ini sudah ada NISN-nya. Jejak pendapat itu yang menyuruh kami keluar dari bangunan ini karena akan dijadikan Sekretariat RW," ujarnya.
Menurutnya, PAUD itu sudah berdiri sejak 2010 dan telah diizinkan warga setempat. Dia juga mengaku pihaknya pernah meminta izin ke Wali Kota Tangerang saat itu, Wahidin Halim.
"Akhirnya 2 tahun kemudian saya sudah izin ke Dinas Pendidikan, alhamdulillah sudah keluar izinnya. Kami sudah melalui proses perizinan yang sangat panjang. Sampai kita harus punya akte notaris jadi lembaga ini harus punya akte," ucap Sukaesih.
Sukaesih mengatakan PAUD Anyelir menggelar kegiatan belajar mengajar dari rumah ke rumah. Dia mengatakan belajar tatap muka di gedung tersebut dimulai lagi sejak Senin (15/11) setelah ada izin sekolah tatap muka untuk PAUD dari Pemkot Tangerang.
"Selama ini kan pandemi jadi kami luring datangin anak-anak satu-satu selama setahun kemarin. Sekarang sudah PTM karena ini sudah anjuran Pemkot Tangerang ya, jadi saya yang betul-betul ngikutin itu dan baru 2 hari belakangan ini PTM tapi di luar," jelasnya.
