Tim vaksinator dari Puskesmas Tutar bersama personel Polsek Persiapan Tutar mendatangi 3 desa terjauh di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar). Perjalanan 8 jam ditempuh melibas jalan sejauh 30 kilometer.
Dalam potongan video yang beredar luas di media sosial, terlihat anggota tim terjebak di tengah derasnya arus sungai yang meluap. Mereka juga berulang kali terjebak di jalanan menanjak yang becek dan licin karena lumpur. Total 2 hari dihabiskan untuk melakukan vaksinasi COVID-19 di 3 desa tersebut.
Kondisi tersebut, membuat sejumlah anggota tim vaksinator bersama polisi yang melakukan pengawalan, harus bermandikan lumpur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perjalanan berat ini dilalui hingga malam hari. Tim berkomitmen melakukan pelayanan vaksinasi COVID-19 di desa terjauh di Polman.
Kapolsek Persiapan Tutar, Ipda Slamet Sutopo, mengatakan perjalanan menuju tiga desa terjauh untuk melaksanakan pelayanan vaksinasi, berlangsung Sabtu-Minggu (13-14/11/2021) lalu. Tiga desa terjauh itu ialah Desa Ratte, Desa Besoangin Induk, dan Desa Besoangin Utara.
"Itu kita berangkat sekira jam tujuh pagi, karena medannya jauh dan inikan termasuk desa terjauh. Yang pertama kita datangi adalah Desa Besoangin Induk, kemudian Desa Ratte lalu Desa Besoangin Utara," ujar Slamet kepada wartawan, Kamis (18/11/2021).
Slamet membeberkan kondisi medan yang dilalui rusak parah, akibat tingginya intensitas hujan. Ia menyebut sejumlah sungai juga harus diseberangi, serta jalur darat yang ekstrem.
"Perjalanan yang kita lewati medannya memang ekstrem, beberapa kali kita seberangi sungai kemudian jalan darat yang juga 80% pegunungan. Karena curah hujan tinggi, membuat jalannya berlumpur, hingga membutuhkan perjuangan yang luar biasa," bebernya.
Sesampai di lokasi, tim vaksinator hanya beristirahat sejenak. Pasalnya, sudah banyak warga yang menunggu dan terus berdatangan kendati hujan mengguyur.
"Jam delapan malam kita sampai. Tim hanya istirahat setengah jam, setelah itu langsung melakukan pelayanan vaksinasi, karena antusias masyarakat yang terus berdatangan, meski dalam kondisi hujan," tuturnya.
Diakui, dalam perjalanan selama dua hari menuju tiga desa terjauh itu, tim vaksinator berhasil memberikan suntikan vaksin kepada sedikitnya 1.448 warga. Masih banyak warga belum menerima vaksin karena waktu terbatas.
"Rencana kami akan kembali ke sana, karena kemarin itu masih banyak warga yang ingin divaksin, sementara vaksin yang kami bawa hanya 1.500. Sehingga kami batasi jumlah warga, waktu yang kami agendakan juga mepet," tutup Slamet.
(jbr/jbr)