Viral Orang Utan di Kutai Timur Kaltim Nyaris Ditabrak Mobil di Jalanan

ADVERTISEMENT

Viral Orang Utan di Kutai Timur Kaltim Nyaris Ditabrak Mobil di Jalanan

Muhammad Budi Kurniawan - detikNews
Rabu, 17 Nov 2021 15:21 WIB
Tangkapan layar video viral orang utan di Kutai Timur Kaltim nyaris tertabrak mobil. (dok. Istimewa)
Foto: Tangkapan layar video viral orang utan di Kutai Timur Kaltim nyaris tertabrak mobil. (dok. Istimewa)
Kutai Timur -

Viral di media sosial orang utan dewasa di Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur (Kaltim), melintas di jalan raya dan nyaris ditabrak mobil. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim meminta pengendara berhati-hati dan mengalah terhadap orang utan yang menyeberangi jalanan.

Dalam video yang viral, tampak seekor orang utan tengah menyeberang di jalan raya. Orang utan itu juga sempat berhenti di tengah jalan, tapi pemobil yang tidak sabar tampak melintas di dekat orang utan itu.

"Bener video itu terjadi di Kutim, tepatnya di Kecamatan Bengalon mengarah ke Berau, kalau waktu kejadian kami tidak bisa memastikan kapan kejadiannya," jelas Fungsional PEH BKSDA Kaltim Winoto saat dimintai konfirmasi wartawan, Rabu (17/11/2021).

Winoto menyayangkan ada pengendara dalam video viral yang nekat menerobos jalan saat orang utan itu tengah menyeberang.

"Harusnya pengendara bisa sabar membiarkan orang utan itu melintas dulu, kalau seperti itu kan bahaya bagi orang utannya," terangnya.

Dikatakan Winoto, kejadian orang utan melintas di jalan raya di wilayah tersebut kerap terjadi.

Meski mendapatkan informasi itu, mantan kepala resor Sangatta BKSDA Kaltim itu menjelaskan pihaknya tidak dapat serta-merta menindaklanjuti video dari pengendara yang sudah tersebar di media sosial itu.

"Kalau hanya informasi dari bentuk video di modis sosial kita tidak bisa tindak lanjuti, kecuali ada laporan dari pihak terkait dan masyarakat setempat," ungkapnya.

"Memang sering melintas orang utan di jalan raya itu, karena dekat dengan habitatnya," imbuhnya.

Winoto berharap masyarakat yang melintas dapat memberi jalan kepada orang utan dan tidak mendekat ataupun memberikan makan. Ditakutkan hal itu bisa membuat orang utan akan terbiasa meminta makan kepada pengendara.

"Masyarakat bisa bantu giring kembali ke kawasan hutan, dan jangan memberi makan, harus tetap jaga jarak," pungkasnya.

(nvl/nvl)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT