Jokowi Akan Beri Sambutan di Resepsi Milad Ke-109 Muhammadiyah Besok

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Rabu, 17 Nov 2021 14:40 WIB
Presiden Jokowi (Foto: YouTube Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar Resepsi Milad ke-109 yang akan digelar secara luring dan daring. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan menyampaikan sambutan di acara tersebut.

Berdasarkan keterangan tertulis di situs Muhammadiyah, usia Muhammadiyah genap 109 tahun pada 18 November 2021. Adapun tema yang diangkat dalam milad kali ini adalah Optimis Hadapi Pandemi Covid-19: Menebar Nilai Utama.

Acara luring akan digelar di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dengan peserta terbatas dan protokol kesehatan yang ketat. Sementara itu, untuk daring ditayangkan di TV Mu, YouTube Muhammadiyah Channel, serta platform resmi Muhammadiyah lainnya.

Informasi mengenai kehadiran Presiden Jokowi disampaikan oleh Ketua Panitia Milad ke-109 Muhammadiyah, M Nurul Yamin. Jokowi akan hadir secara daring.

"Dari pihak Protokol Istana sudah mengkonfirmasi insyaallah Presiden akan memberikan sambutan dalam milad kali ini secara daring dari Istana Kepresidenan," jelas Yamin.

Resepsi Milad ini akan dimeriahkan oleh pidato milad Ketua Umum PP Muhammadiyah, penganugerahan penghargaan Muhammadiyah 2021, penandatanganan prasasti Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM), Universitas Siber Muhammadiyah (Sibermu), Muhammadiyah Australia College, dan Gedung Dasron Hamid Research and Innovation Center, dan pemberian penghargaan bagi pegiat persyarikatan pejuang COVID-19 yang telah berjasa di masa pandemi dalam berkontribusi membatu dan meringankan beban masyarakat.

Penjelasan Tema Milad

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir memberikan penjelasan mengenai tema milad tahun ini. Haedar berpesan agar seluruh elemen bangsa, terutama dalam masa pemulihan COVID19 ini, terus menjaga semangat optimisme.

"Dalam kaitan dengan COVID-19, Muhammadiyah sejak awal konsisten untuk terus berusaha dengan segala kemampuan yang dimiliki, sumber dana, sumber daya dan sistem yang kita gerakkan untuk hadir ikut menjadi bagian yang memberi solusi dan sekaligus juga optimisme dalam menghadapi pandemi yang sangat berat ini," tutur Haedar.

Haedar juga menekankan mengenai pentingnya kebersamaan. Menurut Haedar, masalah seberat apa pun akan lebih mudah diatasi jika bangsa Indonesia bersatu.

"Dan dalam konteks membangun kebersamaan itu kita harus mampu mengeliminasi perbedaan-perbedaan tajam yang membuat kita retak dan pecah. Juga kita harus hindari perilaku-perilaku yang berlebihan, ujaran-ujaran yang berlebihan, yang mereduksi persatuan dan kebersamaan dan terlalu menonjolkan egoisme, kepentingan golongan dan yang bersifat eksklusif. Karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, yang dibangun di atas kegotong-royongan, kebersamaan dan persatuan," ujar Haedar.

Haedar juga mengajak seluruh warga mengembangkan nilai-nilai utama dengan semangat taawun dan kebinekaan.

"Bangsa Indonesia tidak akan pernah maju jika masing-masing berjalan sendiri, jika setiap pihak menumbuhkan kepentingan sendiri. Maka kita harus mencari titik temu dan menggalang usaha-usaha bersama," kata Haedar.

"Dampak pandemi ini sangat berat pada kesehatan, pada ekonomi, bahkan juga dalam kehidupan sosial dan psikologi masyarakat dan bangsa. Maka kerja sama dari seluruh pihak dengan program-program lintas menjadi sangatlah penting. Nilai taawun atau membangun kerja sama untuk kebaikan bangsa harus kita utamakan," imbuhnya.




(knv/fjp)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork