Didorong Elite Demokrat Jadi Ketum PBNU, JK Bilang Begini

Didorong Elite Demokrat Jadi Ketum PBNU, JK Bilang Begini

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Rabu, 17 Nov 2021 11:49 WIB
Mantan wakil presiden, Ketua Umum PMI
Jusuf Kalla (Screenshot 20detik)
Makassar -

Deputi Balitbang Partai Demokrat Syahrial Nasution mengusulkan agar Jusuf Kalla (JK) maju sebagai Ketum PBNU pada muktamar mendatang. JK menegaskan PBNU lebih pantas dipimpin ulama.

"Nahdlatul Ulama itu kebangkitan para ulama. Jadi yang pimpin mesti ulama juga," kata JK dalam keterangannya, Rabu (17/11/2021).

Sebelumnya, Syahrial mengusulkan nama JK menjadi caketum PBNU di Muktamar NU pada Desember mendatang. JK dinilai sangat mumpuni untuk memimpin organisasi umat Islam terbesar di Indonesia tersebut. JK, lanjut Syahril, merupakan tokoh bangsa, tokoh nasional, serta termasuk tokoh NU sehingga sangat memenuhi syarat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sangat lengkap pengalaman organisasi dan kemampuannya dalam membesarkan organisasi. Seandainya beliau berkenan memimpin NU ke depan, tentu makin membuat besar organisasi nahdliyin," kata Syahrial Nasution kepada wartawan, Minggu (14/11/2021).

Partai Demokrat meluruskan informasi terkait usulan Jusuf Kalla atau JK untuk menjadi calon ketua umum (caketum) PBNU. Partai Demokrat menegaskan usulan itu bukan pandangan partai, melainkan pribadi Syahrial Nasution.

ADVERTISEMENT

"Terkait dengan munculnya wacana usulan Bapak Jusuf Kalla yang notabene Mustasyar NU sebagai calon Ketua Umum PBNU yang dianggap sebagai pendapat Demokrat, kami perlu tegaskan statement itu merupakan pandangan pribadi Saudara Syahrial Nasution sebagai bagian dari warga nahdliyin, yang juga ingin berkhidmat pada jemaah dan jam'iyah Nahdlatul Ulama," kata Kepala Bakomstra Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dalam keterangan tertulis, Selasa (16/11/12021).

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Tonton juga Video: Forum Silaturrahim Klaim Said Aqil Didukung 64 Persen Pengurus PBNU

[Gambas:Video 20detik]



Herzaky mengatakan Syahrial merupakan salah satu pembina Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Alfitrah Gunung Pati, Ungaran, Kabupaten Semarang, yang terhubung ke Ponpes Alfitrah Kedinding, Surabaya. Dia menuturkan usulan terkait JK tidak terkait dengan pandangan Partai Demokrat.

"Jadi sekali lagi, statement yang bersangkutan bukan dalam kapasitasnya sebagai pengurus dan kader Partai Demokrat," ujarnya.

Meski begitu, Herzaky mengatakan pihaknya menghormati segala keputusan yang ada di dalam organisasi PBNU.

"Partai Demokrat menghormati Khittah NU 1926 Nahdlatul Ulama sebagai salah satu pilar kekuatan Islam moderat terbesar di Indonesia, memiliki independensi dan kemandirian yang harus dihormati. NU adalah jam'iyah yang dilindungi oleh karomah para wali," lanjutnya.

"Karena itu, tidak elok jika ada pihak-pihak yang masih mencoba memperkeruh suasana dengan membentur-benturkan narasi yang tidak produktif menjelang Muktamar NU di Lampung, Desember mendatang," sambungnya.

Halaman 2 dari 2
(fiq/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads