Anggota Komisi VI DPR Fraksi PDIP, Adian Napitupulu, berkeras menduga kebakaran tangki Pertamina di Cilacap terjadi karena ada sabotase meski kilatan petir tampak terekam CCTV. Dia menyebut lucu ketika kebakaran tangki Pertamina selalu disebabkan oleh petir.
"Agak lucu kalau petir selalu menjadi alasan atas terbakarnya kilang Pertamina. Jika petir selalu menjadi sebab terbakarnya kilang, maka itu membuktikan paling tidak dua hal," kata Adian saat dihubungi, Selasa (16/11/2021).
Adian memaparkan, hal pertama ialah Pertamina dan semua pihak tidak pernah belajar terkait insiden petir tersebut. Hal kedua, menurutnya, berarti Pertamina sedemikian bodoh sampai tidak bisa mengantisipasi kilatan petir tersebut.
Atas dasar itulah, Adian menyebut ada beberapa kemungkinan selain petir yang bisa menyebabkan kebakaran, yaitu human error dan sabotase. Dia menduga kuat adanya sabotase lantaran BBM merupakan sektor penting bagi kehidupan rakyat dan negara.
Tercatat, sudah ada tiga kejadian kebakaran kilang milik PT Pertamina akibat petir.
1. 11 November 2021, Kebakaran Kilang Cilacap
Terbaru, kebakaran yang terjadi di tangki Kilang Cilacap milik PT Pertamina diduga akibat sambaran petir. Petir itu pun terekam kamera CCTV yang ada di sekitar lokasi kebakaran.
Dugaan petir sebagai pemicu kebakaran Kilang Cilacap itu mulanya diungkap Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi. Luthfi menyebut peristiwa itu sama dengan kebakaran pada Juni lalu.
"Jadi (kejadian) Juni kemarin sama. Sudah kita periksa ahli, Profesor Zoro (Reynaldo Zoro) dari ITB terkait kekuatan petir yang juga menyambar dari antena penangkal yang tidak kuat sehingga menyebabkan kebakaran, karena di sini kan daerah petir," kata Luthfi saat konferensi pers di gedung Patra Graha Pertamina Cilacap.
Peristiwa kebakaran tangki di PT KPI Unit Cilacap itu terjadi pada Sabtu (13/11), pukul 19.10 WIB. Kebakaran unit tangki itu terjadi saat hujan deras disertai petir.
Polisi pun kemudian melakukan sejumlah pemeriksaan guna mencari penyebab pasti kebakaran hebat itu terjadi. Pemeriksaan dilakukan salah satunya terhadap CCTV yang ada di sekitar lokasi.
Setidaknya, ada 7 CCTV yang sudah diperiksa untuk mencari pemicu kebakaran di tangki Kilang Cilacap milik PT Pertamina.
"Telah dilakukan pemeriksaan terhadap 7 CCTV," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (15/11/2021).
Dari 2 CCTV yang diperiksa, terekam kilatan petir sebelum kebakaran terjadi. Kilatan petir itu terekam dalam CCTV pada pukul 19.10 WIB.
Tak lama berselang setelah kilatan petir terekam, kebakaran muncul. Karena itu, diduga kebakaran di tangki Kilang Cilacap milik PT Pertamina dipicu sambaran petir tersebut.
"Lalu, tidak berselang lama, timbul kebakaran akibat petir menyambar tangki area 36T102," tutur Ramadhan.
2. 11 Juni 2021, Kebakaran Kilang Cilacap
Dalam setahun ini, kawasan Kilang Cilacap telah dua kali mengalami kebakaran. Sebelumnya, insiden kebakaran di kawasan kilang tersebut terjadi pada Jumat, 11 Juni 2021. Saat itu, polisi menduga kebakaran terjadi akibat sambaran petir.
"Iya kemungkinan besar (diduga tersambar petir). Karena saat kejadian hujan dan petir. Tapi masih harus diselidiki," ujar Kapolres Cilacap AKBP Leganek Mawardi, kepada detikcom, Jumat (11/6/2021).
Leganek mengungkap saat itu petugas gabungan di lokasi kejadian masih fokus pada penanganan. Polres Cilacap menurunkan sekitar 60 personel untuk mengamankan lokasi. Polisi nantinya akan mengumpulkan saksi untuk dimintai keterangan terkait kebakaran tersebut.
Leganek mengungkap saat kejadian lokasi diguyur hujan deras dan petir menyambar selama sekitar pukul 19.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. Dia juga memastikan lokasi saat ini telah steril dari pihak-pihak yang tak berkepentingan, termasuk warga.
"Karena ini memang udah steril dari tadi, di depan sudah tidak boleh masuk. Kalau dari permukiman jaraknya sekitar 1 km," lanjut dia.
3. 29 Maret 2021, Kebakaran Kilang Balongan
Sebelum kebakaran Kilang Cilacap, Kilang Balongan juga pernah kebakaran. Namun, penyebab kebakaran kilang minyak Pertamina di Balongan, Indramayu, belum disimpulkan. Namun, dugaan sementara penyebab kebakaran itu diduga dari kebocoran pipa dan petir.
Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan dugaan sementara penyebab kebakaran karena terjadinya kebocoran. Saat itu, menurut Dofiri, kondisi cuaca tengah hujan disertai petir.
"Awalnya ada rembesan. Ada kebocoran tangki dan sedang dalam penanganan. Kemudian ada petir yang menyambar, apakah karena petir atau apa, kita belum tahu kepastiannya," kata Dofiri, Senin (29/3).
Sementara itu, Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu Rahmat Triyono mengatakan BMKG menganalisa dugaan adanya sambaran petir di sekitar lokasi kejadian kebakaran, sesuai dengan perkiraan waktu dan tempat kejadian. Sekadar diketahui, kejadian kebakaran itu terjadi sekitar pukul 00.45 WIB, Senin (29/3/2021).
"Berdasarkan hasil monitoring alat kelistrikan udara bahwa pada 29 Maret 2021 pada pukul 00.00-02.00 WIB, menunjukkan kerapatan petir berkumpul pada bagian barat kilang minyak Balongan sejauh kurang lebih 77 kilometer, yaitu di sekitar Subang dengan klasifikasi tingkat kerapatan petirnya sedang-tinggi," kata Rahmat dalam keterangan yang diterima detikcom, Selasa (30/3/2021)
"Berdasarkan alat monitoring lightning detector yang berlokasi di BMKG Jakarta dan BMKG Bandung dari pukul 00.00 s/d pukul 02.00 WIB, bahwa tidak terdeteksi adanya aktivitas sambaran petir di wilayah kilang minyak Balongan, Indramayu," Rahmat menambahkan.