Antisipasi COVID Melonjak, Pemerintah Berencana Larang Pesta Tahun Baru

Antisipasi COVID Melonjak, Pemerintah Berencana Larang Pesta Tahun Baru

Tim detikcom - detikNews
Senin, 15 Nov 2021 20:48 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Menko Marves Luhut B Pandjaitan (Foto: KEMENKO MARVES)
Jakarta -

Pemerintah mewaspadai lonjakan kasus COVID-19 setelah Natal dan tahun baru. Pemerintah berencana melarang perayaan tahun baru yang bisa memicu kerumunan masyarakat dalam jumlah besar.

Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut B Pandjaitan mengatakan kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan (prokes) semakin menurun. Dia menyayangkan karena hal itu berpotensi memicu kenaikan kasus konfirmasi COVID-19 di masa Natal dan tahun baru nanti.

"Oleh sebab itu, dalam menyambut Nataru yang akan datang sebentar lagi, pemerintah akan berkoordinasi untuk mengetatkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi dan protokol kesehatan utamanya di tempat kerumunan," kata Luhut dalam keterangannya, Seni (15/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, pemerintah mempersiapkan berbagai skenario untuk mengantisipasi potensi kenaikan kasus usai Natal dan tahun baru. Menurutnya, kesiapan segala aspek, baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi, diperhitungkan dari sekarang.

Kesuksesan dalam menahan kenaikan kasus COVID-19 pada periode Natal dan tahun baru 2021, lanjutnya, akan menentukan keberlanjutan pemulihan ekonomi Indonesia ke depan.

ADVERTISEMENT

"Di kesempatan ini, di tengah angka peningkatan kasus di Eropa dan beberapa negara lain yang terus tinggi, saya kembali mengajak kita semuanya untuk tidak egois dan saling berbesar hati agar kita sama-sama bisa menaati kembali protokol kesehatan yang terus diimbau agar kita tidak kembali mengulang pengalaman buruk pada masa yang lalu akibat kelalaian kita," katanya.

"Apa yang telah kita perjuangkan bersama selama ini layak untuk terus dijaga dan tidak dilupakan hanya karena kejenuhan dan keegoisan kita semua," imbuh Luhut.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan video 'Pesan Jokowi ke Menkes Terkait Covid-19: Harus Ekstra Waspada':

[Gambas:Video 20detik]



Peningkatan Kasus di Jawa-Bali

Namun, Luhut meminta semua pihak waspada karena terdapat indikasi peningkatan Rt (angka reproduksi efektif) yang menunjukkan sinyal peningkatan kasus di Jawa-Bali dalam sepekan terakhir ini. Hal ini juga dapat terlihat dari beberapa kabupaten/kota di Jawa Bali yang mulai mengalami peningkatan kasus dan perawatan mingguan.

Khusus wilayah Jawa-Bali terdapat 29% kabupaten/kota yang mengalami peningkatan kasus dibandingkan minggu lalu. Selain itu, ada 34% kabupaten/kota yang mengalami peningkatan orang yang dirawat dibandingkan minggu lalu.

"Kehati-hatian harus dilakukan terutama untuk menghadapi Nataru (Natal dan tahun baru). Saat ini indikator Google Mobility yang memantau pergerakan masyarakat di Jawa-Bali menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan di atas periode Nataru tahun lalu dan mendekati posisi periode Idul Fitri pada Mei-Juni 2021," ujarnya.

Luhut juga meminta seluruh masyarakat tetap hati-hati mengingat masih ada 47% kabupaten/kota di Jawa Bali yang suntikan dosis pertama vaksinasi untuk lansianya masih di bawah 50%. Selain itu, 75% kabupaten/kota di Jawa Bali yang suntikan vaksinasi dosis keduanya masih di bawah 50%.

Halaman 2 dari 2
(jbr/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads