Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menggelar peringatan Hari Jadi Korps Brigade Mobil (Brimob) Polri yang ke-76. Acara yang digelar di pendopo umah dinas bupati itu diklaim sebagai peringatan HUT Brimob satu-satunya di Indonesia yang dilaksanakan oleh seorang bupati.
Peringatan berlangsung pada Minggu (14/11/2021) malam dan berlangsung meriah. Hadir dalam kesempatan itu Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama, para anggota Brimob aktif di lingkup Polres Kebumen, serta para jajaran kepolisian yang dulu pernah ditempatkan di satuan Brimob. Acara juga dimeriahkan dengan selawatan dari Majelis Ahbabul Musthofa.
Arif mengatakan kecintaannya terhadap Korps Brimob yang merupakan korps tertua di dalam tubuh Polri. Di hari jadi yang ke-76 ini, ia turut merasakan pengalaman selama bertahun-tahun karena pernah dididik dan dilatih sebagai anggota Brimob Polri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di tempatkan di mana pun Brimob insyaallah tak pernah mengecewakan. Terbukti Pak Kapolres pernah ditempatkan di Poso alhamdulillah, di Polda Metro alhamdulillah, kemudian pernah di KPK dan terakhir Kapolres Kebumen," kata Arif Sugiyanto disambut tepuk meriah oleh para hadirin dan tamu undangan.
Sebelum jadi bupati, Arif yang pernah menjadi anggota Brimob menceritakan dirinya terdidik dan terlatih dasar bintara atau Dasba 6.000, karena jumlahnya memang ada 6.000. Menurutnya, menjadi anggota Brimob mendidik orang agar terlatih, bukan yang terbaik.
"Kalau terlatih itu orang sudah terbiasa, kalau terbaik itu cuman satu. Kalau terlatih itu kelompok atau tim. Brimob menembak terbaik itu ya satu. Tapi terlatih itu tim atau kelompok," jelasnya.
Seorang anggota Brimob, lanjut Arif, selalu siap ditempatkan di mana pun dan tidak akan menolak. Apalagi jika hal tersebut untuk kepentingan bangsa dan negara, karena sesuai Moto Brimob 'Seluruh Jiwa Ragaku adalah Kemanusiaan'. Pihaknya juga yakin Brimob selalu mendukung program pemerintahan
"Apalagi di masa sulit ini, banyak keterlibatan Brimob dalam mendukung penanganan COVID-19, baik dalam pengamanan masyarakat, vaksinasi dan ketertiban di luar, karena tugas mereka adalah kemanusiaan," lanjutnya.
Sementara itu Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama mengaku senang dan bangga pernah dididik dan dilatih dalam satuan Brimob dari tahun 2002 sampai 2010. Ia bahkan mengaku pernah ditempatkan di Poso dan bersyukur menjadi polisi yang awalnya ditempatkan di Brimob.
"Alhamdulillah banyak hal baik dan positif yang kita dapat di Brimob berupa nilai tanggungjawab, kesabaran, nilai kompetensi, kejujuran, dan nilai setia dan tunduk terhadap pimpinan," ucapnya.
Sama halnya di tempat lain, Piter melihat satuan Brimob di lingkup Polres Kebumen juga sangat handal dan bisa diandalkan. Ia percaya, sampai kapan pun nilai kebajikan yang dimiliki segenap anggota Brimob akan tetap terpatri dalam segenap jiwa raganya.
"Saya memaknai Brimob menjadi dua hal. Brimob sebagai kesatuan dan Brimob sebagai filosofi. Brimob sebagai kesatuan kita sudah tidak di kesatuan itu. Tapi Brimob sebagai filosofi, maka akan kita bawa selalu dalam aliran darah, dalam jiwa dan dalam setiap interaksi dengan masyarakat sesuai kapasitas dan status sosial kita masing-masing," tandasnya.
(prf/ega)