Perseteruan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto dengan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Nurdin Halid menggemparkan perpolitikan Tanah Air. Terlebih, urusan yang membuat Hasto dan Nurdin Halid berseteru berkaitan dengan politisi PDIP Ganjar Pranowo.
Perseteruan ini berawal dari candaan Nurdin saat menjadi pembicara dalam diskusi di kompleks MPR/DPR, Jakarta, Kamis (11/11/2021). Dalam diskusi tentang fenomena kemunculan relawan Pilpres 2024 itu, Nurdin berkelakar Golkar akan menerima Ganjar jika tak mendapat tempat di PDIP.
Perwakilan relawan pendukung Ganjar, yang menamakan diri mereka Ganjarist, juga menjadi pembicara dalam diskusi tersebut. Ketua Ganjirst, Mazdjo Pray hadir secara langsung.
"Apakah nanti aspirasi relawan ditolak atau tidak ditolak itu tidak penting, yang penting adalah suara Golkar adalah suara rakyat, suara rakyat adalah suara Golkar," kata Nurdin.
"Jadi adinda Mazdjo tidak usah khawatir, nanti kalau Ganjar tidak mendapat tempat di partainya ada Golkar terbuka, apakah nomer satu nomer dua itu soal nanti," imbuhnya.
Menurut Nurdin, Golkar siap menjadi rumah baru untuk Ganjar. Namun, Ganjar diingatkan agar menganggap menjadi pemilik Golkar.
"Pak Airlangga tidak mungkin maju sendiri pasti ada wakil, karena ada aspirasi Mazdjo, di tempatnya tidak ada tempat ini ada rumah baru, tapi ketika kita masuk dalam sebuah rumah yang baru tidak cuma kontrak, jangan jadi pemilik. Bersama-sama dulu baru jadi pemilik," sebut Nurdin.
Simak video 'Survei DTS: Ganjar di Atas Prabowo, Jokowi Tak Direstui 3 Periode':
Pernyataan tersebutlah yang menjadi pemicu konflik Nurdin Halid dengan Hasto. Baca di halaman berikutnya.
(zak/isa)