Vaksin Merah Putih Cari Relawan, Cek di Sini Infonya

Vaksin Merah Putih Cari Relawan, Cek di Sini Infonya

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 12 Nov 2021 17:54 WIB
Vaksin Merah Putih Cari Relawan, Cek di Sini Infonya
Vaksin Merah Putih Cari Relawan, Cek di Sini Infonya -- ilustrasi (Foto: Istimewa/ Dok Humas Unair)
Jakarta -

Vaksin Merah Putih merupakan jenis vaksin terbaru buatan anak negeri, tepatnya Universitas Airlangga. Vaksin ini akan melakukan uji coba tahap pertama dan mencari 500 relawan sebagai penerima dosis vaksin.

Diketahui Vaksin Merah Putih sudah dilakukan uji praklinik terhadap hewan. Hasilnya menunjukkan respon yang bagus dan memiliki efisiensi tinggi.

Tertarik mendaftar sebagai relawan uji coba vaksin ini? detikcom merangkum ulasan informasinya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Vaksin Merah Putih: Kerjasama dengan PT. Biotis

Mengutip dari situs Kemenkes, Universitas Airlangga menyerahkan bibit Vaksin Merah Putih kepada PT. Biotis Pharmaceutical. Serah terima bibit vaksin dilakukan secara simbolis dari Rektor Univesitas Airlangga Muhammad Nasih kepada Direktur PT Biotis, FX Sudirman di Aula Gedung Garuda Mukti, pada Selasa (9/11).

Penyerahan bibit vaksin ini menandakan kerjasama antara keduanya, yang mana PT Biotis didapuk sebagai salah satu mitra untuk memproduksi vaksin Merah Putih.

ADVERTISEMENT

"Saya ucapkan rasa bangga yang sangat tinggi kepada rekan-rekan di Universitas Airlangga yang telah mampu menghasilkan seed vaksin dalam negeri," kata Menkes.

Bibit Vaksin Merah Putih Sudah Lalui Uji Praklinis Berbagai Tahap

Sebelum digunakan, bibit Vaksin Merah Putih telah melalui uji praklinis tahap 1,2 dan 3 kepada hewan dan hasilnya aman. Selanjutnya, bibit vaksin akan mulai dilakukan uji klinis tahap 1 kepada 100 orang, diteruskan dengan uji klinis tahap 2 pada Januari 2022 kepada 400 orang, dan uji klinis terakhir atau yang ketiga pada Februari 2022 kepada sekitar 1000 orang.

Vaksin Merah Putih Diharapkan Bisa Untuk Anak Usia 5-12 Tahun

Menkes berharap bibit vaksin Merah Putih ini bisa dikembangkan. Tujuannya untuk memberikan vaksin booster dan vaksin bagi anak-anak usia 5-12 tahun.

"Karena saat ini baru ada satu vaksin yang bisa digunakan untuk anak usia 5-12 tahun. Padahal ada 30 juta anak-anak di Indonesia yang menjadi sasaran penerima vaksin COVID-19," katanya.

Relawan Vaksin Merah Putih Harus Berusia Minimal 18 Tahun

Humas Universitas Airlangga (UNAIR), dr Martha Kurnia mengatakan ada sejumlah kriteria penerima vaksin. Salah satunya berusia 18 tahun ke atas dan memiliki badan yang sehat.

"Kriterianya yang pertama usia 18 tahun ke atas dan berbadan sehat. Tadi sempat disebutkan ada dua grup 18 sampai 60 dan 60 tahun ke atas. Istilahnya yang mau usia 70 silakan mendaftar," ucap Martha di Surabaya, Jumat (12/11/2021).

Diprioritaskan Bagi yang Belum Pernah Divaksin

Martha menambahkan bahwa relawan uji klinik Vaksin Merah Putih diprioritaskan bagi yang belum pernah mendapat vaksin. Namun, bagi masyarakat yang sudah divaksin masih bisa mendaftar sebagai relawan.

"Tapi jangan merasa yang sudah vaksin nggak bisa. Tetap bisa. Yang baru vaksin satu kali atau dua kali vaksin masih bisa dengan syarat vaksinnya lebih dari 6 bulan," ungkapnya.

Syarat agar bisa jadi relawan Vaksin Merah Putih juga dapat disimak di halaman selanjutnya.

Relawan Vaksin Merah Putih Bakal Disaring

Para relawan vaksin merah putih yang memenuhi kriteria tidak akan langsung mendapatkan dosis vaksin. Mereka akan melewati proses penyaringan yang terdiri dari pemeriksaan laboratorium hingga radiologi.

"Karena ada proses penyaringan, untuk yang komorbid sangat diperbolehkan. Misalnya dia yang punya diabet, punya hipertensi, tapi yang badannya sehat bisa beraktivitas, boleh," tambahnya.

Penerima Vaksin Merah Putih Akan Diawasi Dokter

Penerima Vaksin Merah Putih akan mendapatkan pengawasan langsung dari dokter selama 6 bulan. Hal ini disampaikan langsung oleh Martha.

Manfaat yang didapat dari penerima vaksin, mendapatkan manfaat dari vaksin inactivated yang dikembangkan Unair itu dan mendapatkan pengawasan fisik dan laboratorium oleh setiap peneliti, dana transpor setiap kunjungan," kata Martha.

"Untuk yang tadi yang saya sampaikan akan menerima 2 kali suntikan. Suntikan pertama, lalu nanti 28 hari itu suntikan lagi. Selama itu akan diamati tim peneliti selama 6 bulan itu apa saja sih risikonya akan masuk dalam pengamatan tim peneliti," tutupnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads