Kementerian Agama (Kemenag) menepis kabar memborong kamar di sejumlah hotel di Lampung menjelang Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU). Pengurus Wilayah NU (PWNU) Lampung mengungkap awal mula mendapatkan kabar tersebut.
"Awalnya lagi pesan kamarnya, dia mengaku orang Kemenag. Terima laporan dari pihak hotel," kata Wakil Ketua PWNU Lampung, M Irfandi, saat dihubungi, Jumat (12/11/2021).
Dia mengatakan mengetahui hal tersebut saat hendak memesan kamar hotel. Dia mengatakan ada seseorang yang mengatasnamakan Kemenag memesan kamar di sejumlah hotel di Bandar Lampung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irfandi mengaku tidak menuduh Kemenag yang memborong hotel-hotel tersebut. Dia mengaku hanya meminta klarifikasi terkait kabar diborongnya kamar hotel oleh oknum yang mengaku dari Kemenag.
"Makanya awal, saya bilang perlu diklarifikasi. Ada oknum mengatasnamakan Kemenag. Jadi Kemenag jangan baper. Oknumnya yang dicari. Saya cuma minta klarifikasi. Nggak ada saya menuduh," kata dia.
"Demi Allah saya tidak menuduh-nuduh Kemenag. Tapi oknum Kemenag, karena takutnya ada narasi ini sabotase," imbuhnya.
Dia mengaku mengungkap kabar diborongnya kamar hotel di Bandar Lampung karena terkait pelaksanaan Muktamar ke-34 NU.
"Salah satu poin yang menjadikan Lampung diterima dan dipercaya jadi tempat muktamar adalah salah satunya fasilitas penunjang hotel. Itulah dari kemarin saya kukuh bertanya soal kamar hotel diborong," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, video Irfandi menyebut Kemenag memborong kamar hotel ramai beredar di aplikasi percakapan WhatsApp (WA). Dalam video berdurasi 2 menit 49 detik, Irfandi meminta Kemenag memberi klarifikasi. Dia menyebut tindakan tersebut sebagai 'sabotase'.
"Sekali lagi ini mengindikasikan bahwa ini ada sabotase negara terhadap kegiatan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama di Provinsi Lampung," kata Irfandi dalam rekaman video tersebut seperti dilihat, Senin (8/11).
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak juga Video: Pernyataan Yaqut 'Kemenag Hadiah Negara untuk NU' yang Dikritik Anwar Abbas
Dalam video tersebut, Irfandi menyatakan setidaknya ada 6 hotel yang kamarnya diborong. Keenam hotel yang disebut itu adalah Hotel Amalia, Hotel Novotel, Hotel Yunna, Springhill Condotel, Hotel Emersia, dan Hotel Sheraton.
Kemenag Tepis Tudingan
Pihak Kemenag menepis mentah-mentah tudingan tersebut. Plt Kabiro Humas Data dan Informasi Kemenag, Thobib Al-Asyar, mengatakan sudah mengecek kabar tersebut ke Kemenag Kanwil Lampung.
Dia menegaskan Kemenag tidak memborong kamar-kamar hotel di Bandar Lampung.
"Hasil koordinasi kami dengan Kanwil Lampung bahwa itu tidak benar sama sekali," kata Thobib saat dimintai konfirmasi.
"Demikian juga Kemenag pusat juga tidak (memborong kamar hotel), karena penggunaan uang negara ada mekanismenya," tambah dia.