Satgas Penanganan COVID-19 mengatakan periode liburan panjang adalah tantangan bagi Indonesia. Sebab, selama ini Indonesia belum pernah berhasil melewati periode libur panjang tanpa kenaikan kasus COVID-19.
"Periode liburan panjang adalah tantangan bagi kita semua. Berkaca dari pengalaman Indonesia belum pernah berhasil melewati periode tersebut tanpa kenaikan kasus," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers, Kamis (11/11/2021).
Wiku mengatakan tren kasus COVID-19 selalu mengalami kenaikan pada masa libur panjang. Hal itu, kata dia, setidaknya sudah terjadi 3 kali selama masa libur Idul Fitri tahun 2020, libur kolektif Maulid Nabi-Natal-tahun baru 2021, dan Idul Fitri tahun 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenaikan kasus tidak hanya terjadi pada kenaikan kasus harian, namun juga pada kenaikan kasus mingguan yang bertahan cukup lama meskipun akhirnya berhasil diturunkan," ungkapnya.
Dia menjelaskan kenaikan kasus itu disebabkan berbagai hal. Salah satunya, adanya peningkatan mobilitas yang tidak disertai upaya pengetesan yang cukup.
"Pemberlakuan kewajiban testing merupakan hal yang sangat penting atau krusial, mengingat testing adalah langkah preventif untuk memastikan pelaku perjalanan dalam kondisi sehat, sehingga tidak menularkan virus ke daerah tujuannya," ujar Wiku.
Kemudian, tidak disiplinnya masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan juga menjadi penyebab kenaikan kasus saat periode libur panjang.
"Baik selama rangkaian perjalanan maupun aktivitas selama liburan," kata dia.
Penyebab lainnya adalah tradisi berkumpul. Hal itu, kata Wiku, membuat potensi penularan COVID-19 meningkat.
"Tradisi berkumpul makan bersama maupun tradisi keagamaan yang secara alamiah meningkatkan peluang penularan COVID-19 karena menimbulkan kerumunan dan yang keempat peningkatan aktivitas di pusat belanja, tempat rekreasi dan fasilitas publik lainnya yang tidak disertai dengan penerapan dan pengawasan protokol kesehatan," papar Wiku.
Karena itu, Wiku mewanti-wanti pemerintah daerah dan seluruh lapisan masyarakat untuk bersiaga. Mengingat sebentar lagi Indonesia memasuki periode libur Natal dan tahun baru.
"Maka dari itu seluruh elemen masyarakat harus bekerja ekstrakeras dan berkolaborasi untuk mencegah kejadian serupa," pungkas dia.
(mae/lir)