Jakarta masuk 50 besar kota dengan respons penanganan pandemi COVID-19 terbaik di dunia. Jakarta berada di peringkat ke-47.
Hal tersebut mengacu pada kajian khusus dari Badan Analitik Deep Knowledge Analytics (DKA) berjudul 'COVID-19 City Safety Ranking Q2/2021'. Kajian ini dilakukan pada September 2021.
Adapun penelitian tersebut berfokus pada analisis respons regional terhadap pandemi COVID-19 di tingkat kota. DKA menjelaskan analisis tersebut menggunakan 8.000 data dengan mengaplikasikan analisis yang disusun menggunakan 114 indikator kuantitatif dan kualitatif yang kemudian diklasifikasikan menjadi lima kategori, lalu diaplikasikan ke 72 kota di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 72 kota tersebut, didapatkan 50 kota dengan skor tertinggi. Khusus untuk Jakarta, indikator ketahanan ekonomi Jakarta memiliki nilai 11,05 dan efisiensi pemerintah senilai 10,61.
Kemudian, manajemen kesehatan senilai 9,17, efisiensi karantina mencapai 12,81, dan tingkat vaksinasi 7,78. Atas capaian ini, Jakarta menempati peringkat ke-47 kota dengan respons penanganan pandemi COVID-19 terbaik di dunia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap salah satu faktor yang menyebabkan Jakarta masuk jajaran top 50 karena capaian vaksinasi. Anies melaporkan, per 9 November lalu, 11 juta warga di Jakarta telah disuntik vaksin.
"Data dari 9 November 2021 menunjukkan hampir 11 juta orang di Jakarta sudah menerima vaksin dosis pertama dan lebih dari setengah angka tersebut sudah menerima dosis kedua," ujar Anies.
"Sebagai hasilnya, Jakarta masuk ke dalam jajaran top 50 kota dengan respons pengendalian COVID-19 terbaik," sambungnya.
Selain itu, status PPKM Jakarta sudah turun ke level 1. Anies meyakini kondisi ini makin membuktikan penanganan COVID-19 di Ibu Kota makin membaik.
"Belakangan, regulasi PPKM di Jakarta sudah direlaksasi menjadi PPKM level 1 dari PPKM level 2 yang merupakan indikasi yang bagus terhadap progres kami menangani COVID-19," ujarnya.
(taa/idn)