Patuh Prokes Jadi Bentuk Apresiasi Masyarakat atas Perjuangan Nakes

Patuh Prokes Jadi Bentuk Apresiasi Masyarakat atas Perjuangan Nakes

Yudistira Perdana Imandiar - detikNews
Rabu, 10 Nov 2021 22:16 WIB
Sejumlah sekolah di Kota Bandung mulai gelar pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas hari ini. PTM itu digelar dengan terapkan protokol kesehatan.
Foto: Wisma Putra/Detikcom
Jakarta -

Pemerintah menyatakan para tenaga kesehatan layak disebut sebagai pahlawan di masa pandemi COVID-19. Mereka bertaruh nyawa dalam tugasnya merawat para pasien COVID-19.

Dalam Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Kepala Pusat Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM (PPSDM) Kesehatan, Diono Susilo menyatakan figur pahlawan selama ini identik dengan militer, tapi di sisi lain nakes muncul sebagai pahlawan di masa pandemi.

"Pemerintah juga melihat para nakes memberikan yang terbaik meski nyawa sendiri dalam ancaman," kata Diono dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (10/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, kata Diono, pemerintah memberikan apresiasi berupa tanda kehormatan, insentif. peluang beasiswa maupun dukungan finansial seperti dalam bentuk santunan kematian bagi mereka yang gugur dalam bertugas pelayanan COVID -19.

Diono mengingatkan, meski kasus COVID-19 telah melandai pemerintah mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada. Penerapan protokol kesehatan mesti dilaksanakan untuk menjaga kondisi tetap kondusif.

ADVERTISEMENT

"Prokes adalah kunci keselamatan kita semua. Kalau kita sehat, ekonomi juga sehat," cetus Diono.

Pandemi COVID-19, kata Diono, seharusnya membuat masyarakat menyadari kesehatan merupakan hal vital. Menurutnya, peran Posyandu dalam sosialisasi hidup sehat dinilai sangat bermanfaat, begitu pula peran nakes di sektor layanan primer, sekunder, dan tersier untuk menyampaikan gerakan hidup sehat dan pola hidup sehat.

"Kita lakukan sosialisasi hidup sehat agar masyarakat selalu sadar bahwa sehat itu mahal harga nya dan berdampak pada ekonomi, baik individu maupun negara," lanjut Diono.

Ketua Persatuan Perawat Nasional Harif Fadhillah menambahkan seharusnya dalam masa pandemi ini, semua pihak dapat saling merawat. Perawat memberikan perawatan kesehatan kepada masyarakat sesuai kompetensinya, sedangkan masyarakat juga merawat motivasi sehingga semua dapat bertahan melawan pandemi.

Ia menuturkan, pengalaman paling mendalam dalam tugas pelayanan COVID-19 adalah ketika harus merawat teman sejawat yang kritis hingga berhasil sembuh. Menurutnya, dalam bertugas, kerja tim sangat diperlukan guna saling membangkitkan semangat.

"Kebersamaan itu digunakan sebagai motivasi, bahwa meski tugas sangat berat, tapi harus dilalui dengan keceriaan dan potensi masing-masing dalam upaya mempertahankan semangat," tutur Harif.

Ia menyatakan para nakes selalu berdedikasi dalam merawat pasien. Sebab, kata dia, para nakes selalu mengutamakan kepentingan orang lain di atas diri sendiri.

"Tenaga kesehatan dididik dengan nilai yang sama, yaitu nilai altruistik yang ditanamkan sejak dini. Mementingkan orang lain daripada kepentingan kelompok/individu, bahkan keluarga sendiri," jelasnya.

Dengan nilai tersebut, walaupun tidak mengenal pasien, sebut Harif, nakes punya kewajiban kemanusiaan merawat pasien dengan sungguh-sungguh, terutama pada saat pandemi yang sangat membutuhkan tenaga kesehatan.

Harif berpesan kepada masyarakat untuk beradaptasi dengan kondisi pandemi yang belum diketahui kapan usai. Perilaku harus diubah supaya tetap punya kesadaran untuk hidup sehat, dimulai dari penerapan 3M, yang bila betul-betul diimplementasikan, dapat melindungi diri sendiri dan orang lain dari COVID-19.

Dokter sekaligus influencer, Clarin Hayes yang bertugas di Wisma Atlet pada masa awal pandemi 2020 mengaku bersyukur belum pernah dinyatakan terpapar virus tersebut. Hal ini, menurutnya, juga karena didukung upaya proteksi kesehatan yang optimal.

"Prokes sudah pasti. Pulang ke rumah langsung mandi, baju segera dicuci, jaga nutrisi seimbang, selalu menyempatkan olahraga, minum vitamin, memperbanyak asupan buah," tutur Clarin.

Ia mengakui kekhawatiran tertular pasti ada, namun ia memilih untuk berpikir positif dan meyakini setiap perbuatan dan niat baik pasti akan mendapatkan perlindungan dari Tuhan. Ia menekankan nakes betul-betul berjuang ekstra diantara merawat pasien dan menjaga kesehatannya sendiri. Karena itu, ia sangat menyayangkan bila ada warga yang kurang patuh aturan serta protokol kesehatan.

"Masyarakat jangan lalai, walaupun sudah vaksin dosis kedua. Hari ini adalah Hari Pahlawan dan semua orang adalah pahlawan untuk kehidupannya, untuk keluarga dan orang-orang terkasih. Be an example (jadilah teladan), jaga kesehatan, lakukan prokes," urai Clarin.

(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads