.webp)
Banjir masih menggenangi Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar). Banjir ini adalah yang keempat kalinya dalam kurun bulan terakhir.
Hingga Rabu (10/11/2021) sekitar pukul 16.45 WIB, hujan kembali mengguyur meski intensitasnya lebih rendah.
"Saat ini jalan Lintas Melawi masih terendam banjir dengan ketinggian air satu meter 10 cm. Sehingga kendaraan-kendaraan yang kecil seperti kendaraan roda dua dan mobil tidak bisa melintas. Hanya truk dan kendaraan bertonase besar lainnya yang bisa melintas," kata Kasatlantas Polres Sintang AKP Refandri kepada wartawan, Rabu (10/11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Refandri mengatakan genangan air terjadi dari jalan Lintas Melawi mulai jembatan hingga ke Tugu Bank Indonesia, Jalan PKP Mujahidin, Jalan Bukit Kelam, dan Jalan MT Haryono hingga ke Pasar Sungai Durian.
"Yang sudah ditutup ada tiga titik, di jalan Tugu Bank Indonesia, Bukit Kelam, dan Sungai Durian," ujarnya.
Dia mengatakan tronton dan truk hilir mudik di tengah banjir untuk membantu warga menyeberangi genangan air di Jalan Lintas Melawi. Bagi pengendara yang nekat menerobos banjir, dia menyarankan agar kendaraan digas dengan stabil.
"Untuk pengaturan laju kendaraan, memang faktor side effect ya karena dari segi pengendara mereka harus menjaga istilah gasnya harus stabil karena jika tak stabil, kendaraan mereka mogok di tengah jalan. Maka dari itu, kita tetap imbau berkendara laju kendaraan agak pelan, namun tetap menjaga gasnya agar tak berhenti di tengah jalan," ucapnya.
Ketinggian air yang merendam jalan berkisar 20 sentimeter hingga 1 meter. Diketahui, hujan mengguyur Sintang sejak Selasa (9/11) malam hingga pagi.
Banjir sempat surut, namun kembali naik saat hujan dengan intensitas tinggi turun. Pada Rabu siang, ketinggian air naik sekitar 10-20 cm.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan video 'Hujan Lebat Terkonsentrasi di Wilayah Barat Indonesia':
Kondisi ini menyebabkan sejumlah toko, restoran, Masjid Al-Amin, warung kopi, bengkel, dealer kendaraan dan hotel di sepanjang jalan Lintas Melawi tutup. Bahkan karena banjir sudah lebih dari sepekan, deretan gedung pertokoan yang terendam banjir mengalami kerusakan di bagian pintu dan jendela kaca.
Kerusakan bangunan terjadi akibat gelombang air yang disebabkan kendaraan besar menerobos banjir.
Untuk mencegah terjadinya korban dalam musibah banjir ini, petugas meminta masyarakat menjauhi titik banjir.
