Peluncuran program tersebut digelar di Pekanbaru, Riau pada Selasa (9/11) dihadiri oleh Danrem 031 Wirabima Brigadir Jenderal TNI M. Syech Ismed, Rektor Universitas Riau Prof. Dr. Ir. Aras Mulyadi, dan Direktur Utama PHR Jaffee A. Suardin, dan Asisten III Setda Provinsi Riau Syahrial Abdi yang mewakili Gubernur Riau. Sementara itu, Kepala SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus bergabung secara daring.
Dalam pelaksanaan program Inkubator Karir PHR, peserta dibekali beragam keterampilan dasar untuk mengenali minat dan potensi diri, meningkatkan soft skill, serta mengembangkan diri agar berdaya saing di dunia kerja maupun wirausaha.
PHR menggandeng Pusat Pengembangan Karir dan Kewirausahaan Universitas Riau (P2K2 Unri) sebagai mitra pelaksana program ini. Sebagai tahap awal, Program Inkubator Karir PHR diikuti 20 mahasiswa terpilih dari masyarakat adat tempatan Sakai. Mereka merupakan penerima beasiswa dari PHR yang saat ini sedang kuliah di semester 1 hingga 10. Hasil evaluasi dari program tahap awal akan menjadi masukan berharga bagi kelanjutan program serupa di tahun-tahun berikutnya.
"Menghadapi era revolusi industri 4.0 dan juga bonus demografi di tahun 2030, upaya peningkatan kualitas SDM menjadi tuntutan perkembangan zaman. Program Inkubator Karir ini merupakan inovasi kami agar program-program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang dijalankan PHR memberikan manfaat yang berkelanjutan dan bernilai tambah bagi masyarakat," jelas Direktur Utama PHR Jaffee A. Suardin dalam keterangan tertulis, Rabu (10/11/2021).
Jafee menerangkan program Inkubator Karir PHR diawali dengan kegiatan workshop selama lima hari. Para peserta akan mendapatkan materi seputar wawasan kebangsaan, peningkatan kemampuan berkomunikasi, pembentukan reputasi dan pengembangan diri, serta kewirausahaan. Mereka akan dibimbing oleh para mentor dan ahli dari P2K2 UNRI, Neuro-linguistic Programming (NLP), Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), dan juga pihak TNI.
Setelah mengikuti workshop, para peserta akan dipantau secara daring selama kurang lebih 20 hari ke depan. Pemantauan tersebut bertujuan melihat perkembangan dan gambaran tentang pembentukan perilaku positif para peserta. Hasil dari pemantauan alumni program berupa pelaporan dan penelusuran rekam jejak/ kegiatan para lulusan program ini.
"Program ini diharapkan dapat mendukung upaya peningkatan kualitas SDM di Riau sehingga memiliki daya saing yang lebih tinggi," ujar Asisten III Setda Provinsi Riau Syahrial Abdi.
Tokoh adat masyarakat Sakai, Mohamad Agar Kalipke mengapresiasi PHR yang menaruh kepedulian terhadap kemajuan generasi muda.
"Kami merasa tersanjung dengan bantuan dan kepedulian PHR kepada masyarakat Sakai. Hal ini tentunya memacu semangat kami untuk bersaing dan berkembang menjadi lebih baik ke depannya," ungkap Kalipke.
(ega/ega)