Perwakilan massa dari Federasi Serikat Logam Elektronik dan Mesin yang berdemo di sekitar Patung Kuda, Jakarta, diterima Sekretariat Negara (Setneg). Perwakilan buruh menyampaikan 10 tuntutan, salah satunya perihal kenaikan upah 15 persen.
"Hari ini kita fokus tentang minta kenaikan upah 15 persen, upah 2022 harus tetap naik dan upah di atas upah minimum harus tetap ada untuk keadilan," kata Koordinator lapangan Federasi Serikat Logam Elektronik dan Mesin, Mohammad Sidarta, saat ditemui di lokasi demo, Rabu (10/11/2021).
![]() |
Selain itu, mereka meminta presiden mengingatkan Mendagri agar tidak ikut campur masalah wilayah, terutama masalah penetapan UMP di setiap daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bupati, Walkot, Gubernur dipilih oleh rakyat, jangan paksa mereka suruh tetapkan upah berdasarkan PP 36. Karena PP 36 kan belum inkrah, kedua minta kenaikan upah 15 persen," ucapnya.
"Batalkan Omnibus Law, UU Cipta Kerja. Karena biangnya kan di situ," sambungnya.
Dia menyebutkan bahwa mereka menyampaikan dua surat kepada Kantor Sekretariat Negara. Di Kantor Sekretariat Negara tersebut, mereka diterima oleh Perwakilan KSP, Bambang Priambodo.
Selain di Jakarta, mereka mengerahkan massa di sejumlah daerah. Di antaranya di Depok, Bekasi, Cirebon, Purwakarta, Medan, Batam, dan Jawa Timur.
"Isunya sama, batalkan UU Cipta Kerja No 11 Tahun 2020, naikkan upah 15 persen, dan upah di atas upah minimum tetap harus ada," tutupnya.
Diketahui sebelumnya, massa buruh melakukan long march dari depan Masjid Cut Meutia, Jakarta Pusat, ke lokasi aksi di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Setiba di Patung Kuda, massa aksi menyalakan flare hingga menyanyikan lagu 'Indonesia Raya' dan mars buruh.
Hingga berita ini dimuat, aksi massa masih berlangsung. Situasi di lokasi kondusif.
Aksi demo massa ini mendapatkan pengamanan ketat dari aparat kepolisian. Polisi menutup Jalan Medan Merdeka Barat dengan kawat berduri dan menyiagakan sejumlah kendaraan taktis seperti water cannon dan Barracuda.
(ain/zak)