Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu pertama kalinya dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia Dato' Sri Ismail Sabri Yaakob di Istana Bogor, Jawa Barat. Keduanya membahas berbagai isu, salah satunya perihal tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.
"Yang pertama mengenai pentingnya kerja sama perlindungan warga negara Indonesia yang berada di Malaysia. Saya mendorong kiranya MoU perlindungan tenaga kerja domestik Indonesia dapat segera diselesaikan. Kemudian juga mengenai izin community learning center di semenanjung juga bisa diberikan izinnya sesuai prinsip hak pendidikan bagi semuanya," kata Jokowi dalam konferensi pers bersama Ismail Sabri, Rabu (10/11/2021).
Isu kedua yang dibahas adalah perihal batas kedua negara. Jokowi berharap persoalan batas negara ini segera bisa diselesaikan.
"Kita ingin menyelesaikan negosiasi batas negara, baik batas darat dan batas laut, agar dapat segera diselesaikan dan kita harap karena ini sudah agak lama progresnya. Kita berharap dalam waktu yang sesingkat-singkatnya masalah ini bisa segera diselesaikan," ungkapnya.
Jokowi juga menyambut baik kenaikan angka perdagangan hingga 49 persen dengan Malaysia dibandingkan periode tahun lalu. Selain itu, untuk mendukung pemulihan ekonomi, keduanya sepakat untuk membuat travel corridor arrangement (TCA).
"Tadi kita juga sudah sepakat untuk dibuat travel corridor arrangement yang secara bertahap nanti akan kita bukanya satu persatu," kata Jokowi.
Isu lainnya yang dibahas dalam pertemuan dengan Ismail Sabri adalah perihal isu kawasan, terutama perihal isu Myanmar dan Laut China Selatan.
"Kita juga bertukar pikiran mengenai beberapa isu kawasan baik yang berkaitan dengan Myanmar, kemudian Laut China Selatan dan yang lain-lainnya," ujar Jokowi.
Simak pernyataan PM Malaysia di halaman selanjutnya.