Satu keluarga tewas dalam peristiwa kebakaran di salah satu perumahan di Cipondoh, Kota Tangerang. Ada fakta miris di balik peristiwa kebakaran maut ini.
Kebakaran ini terjadi di salah satu rumah di perumahan tersebut pada Selasa (9/11/2021) sekitar pukul 04.30 WIB.
"Api diperkirakan berasal dari hubungan pendek arus listrik. Saat api padam, ada empat korban meninggal di dalam rumah," ujar Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota Kompol Abdul Rachim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Damkar Kota Tangerang menurunkan enam unit mobil dengan jumlah kurang-lebih 28 personel untuk pemadaman api. Menurutnya, api padam sekitar pukul 06.00 WIB.
"Awalnya tetangga rumah, Ronny, mendengar suara gaduh dan keluarnya asap. Saat dia ke luar, api di rumah sebelah kirinya sudah membesar dan dia berteriak meminta pertolongan," ujar Rachim.
Empat korban tewas di dalam rumah itu bernama Johan (35), Elvina (31), Jason (5), dan perempuan yang belum diketahui namanya umurnya sekitar 60 tahun dan merupakan mertua Johan.
Kepala BPBD Kota Tangerang Deni Koeswara mengatakan keempat korban tewas merupakan satu keluarga. Lokasi kebakaran saat ini diberi garis polisi.
"Pemilik rumah Bapak Johan, Elvina istrinya, Jason anaknya, dan yang belum diketahui identitasnya ibu mertuanya," jelasnya.
Kesaksian Tetangga
Tetangga rumah pun mengungkap detik-detik peristiwa kebakaran itu. Juan (19) mengaku sempat mendengar teriakan minta tolong. Teriakan itu, kata dia, terdengar saat awal-awal terjadinya kebakaran.
"Pas awal-awal terdengar teriakan minta tolong. Teriakannya hanya hitungan detik saja kedengarannya. Teriakannya juga tidak berlangsung lama," kata Juan di lokasi.
Juan membeberkan warga sekitar mengetahui kebakaran saat api sudah membesar. Warga, kata dia, baru mengetahui saat mendengar suara ledakan dari rumah.
"Ada sempat tadi ledakan, tapi di dalam rumah untungnya. Mobil dan motor belum ada yang meledak. Mungkin kayak tabung gas kulkas dan berhubungan dengan listrik meledak di dalam," ungkapnya.
Diketahui, ada satu mobil dan dua sepeda motor yang berada di dalam rumah saat kebakaran terjadi. Juan mengatakan warga juga tidak ada yang mengetahui penyebab kebakaran lantaran api sudah membesar.
"Justru kita warga pada bangun karena ada suara ledakan-ledakan itu pertamanya. Memang paling dekat tahunya apinya udah besar. Ada yang sempat mendengar minta tolong tapi di awal-awal banget orang di dalam perempuan atau prianya saya kurang tahu," tutur Juan.
Juan menuturkan warga sekitar kemudian membantu memadamkan api dengan peralatan seadanya. Menurutnya, ada sekitar 20 orang yang membantu memadamkan api, termasuk berusaha menyelamatkan mobil korban agar kebakaran tidak semakin besar.
"Jadi warga ancurin mobilnya agar rem tangannya mau kita turunin biar mobilnya jalan sendiri untuk menghindari meledak. Tapi rem tangannya kayak macet gitu jadi nggak bisa. Karena kalau sampai meledak kan makin gede lagi. Tapi untungnya mobilnya belum meledak, jadi masih amanlah," ungkap dia.
Korban Sedang Hamil
Ada fakta miris di balik musibah ini. Elvina ternyata dalam keadaan hamil.
"Iya betul keempatnya dievakuasi ke sini. Iya betul korban ada yang hamil empat bulan, yaitu Elvina (31)," ujar Staf Instalasi Hukum Publikasi dan Informasi RSUD Kabupaten Tangerang, dr Lilik, saat dimintai konfirmasi wartawan, Selasa (9/11).
Menurutnya, kondisi keempat korban sudah hangus terbakar hampir 100 persen. Saat ini keempatnya sedang dilakukan visum luar dan sudah keluar hasilnya. Petugas damkar mengungkap kondisi empat jenazah satu keluarga saat ditemukan.
"Satu di pintu ke luar, satu di lantai dua dekat kamar mandi, satu di dapur, dan satu yang lainnya di kamar. Semuanya sudah tidak bisa dikenali, dalam keadaan tiduran. Hanya yang dekat kamar mandi saja jasadnya masih agak utuh," ujar petugas pemadam kebakaran, Anggoro Mukti.
Anggoro belum bisa memastikan asal api penyebab kebakaran. Dia menyebut, saat tiba di lokasi, api sudah membesar.
"Anak korban masih kecil itu ditemukan di depan pintu sepertinya ingin menyelamatkan diri itu," kata Anggoro.