Penangkapan Teroris di Jatim: Total Ada 5 Tersangka

Penangkapan Teroris di Jatim: Total Ada 5 Tersangka

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 09 Nov 2021 18:12 WIB
Penangkapan Teroris di Jatim: Total ada 5 Tersangka
Penangkapan Teroris di Jatim: Total ada 5 Tersangka / Foto: detikcom/Rachman Haryanto
Jakarta -

Penangkapan teroris dilakukan oleh Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. Total ada 5 tersangka teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) yang ditangkap dari sejumlah daerah di Jawa Timur (Jatim) hari ini.

Tiga tersangka teroris dengan inisial BA, AS, dan RH alias AH ditangkap Densus 88 pada pagi hari tadi. Lalu, sekitar pukul 11.32 WIB, Densus 88 kembali menangkap 2 tersangka teroris dengan inisial AN dan MA.

Saat ini para tersangka teroris itu masih diperiksa lebih lanjut oleh Densus 88. Petugas masih melakukan interogasi awal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak informasi di bawah ini mengenai penangkapan teroris yang sudah dirangkum.

Penangkapan Teroris: Tersangka ada 5 Orang

Total tersangka teroris yang ditangkap di Jatim hari ini ada 5 orang. Berikut inisial tersangka dan lokasi penangkapannya:

ADVERTISEMENT
  • BA di Bojonegoro
  • AS di Gresik
  • RH alias AH di Kediri
  • AN di Kediri
  • MA di Sumenep

Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Kombes Aswin Siregar mengatakan ketiga tersangka teroris itu ditangkap pagi tadi. Sementara 2 sisanya ditangkap pada siang hari. Mereka berasal dari kelompok Jamaah Islamiyah (JI).

"Kegiatan penangkapan terhadap tiga tersangka tindak pidana terorisme di wilayah Jawa Timur atas nama BA di Kabupaten Bojonegoro, AS, di Gresik, dan RH alias AH di Kediri," ujar Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Kombes Aswin Siregar saat dimintai konfirmasi, Selasa (9/11/2022).

"Telah ditangkap AN di Kecamatan Pare, Kediri, dan MA di Sumenep tadi siang sekitar pukul 11.32 WIB," sambungnya

Penangkapan Teroris di Gresik

Salah satu tersangka teroris yang ditangkap di Jatim adalah AS. Kediaman AS ada di Jalan Granit Kumala 3, RT 01 RW 15, Perumahan Kota Baru Driyorejo, Desa Petiken, Kecamatan Driyorejo, Gresik.

Kepala Desa Petiken, Mardi Utomo membenarkan soal adanya penangkapan terduga teroris di Kota Baru Driyorejo. Mardi bersama Ketua RT dan RW setempat menjadi saksi dalam penggeledahan rumah terduga teroris tersebut.

"Di Kota Baru, cuma masih ditindaklanjuti," kata Mardi saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (9/11/2021).

Sebelumnya, Ketua RT 01, Sarpan mengaku sempat mendengar soal penangkapan terduga teroris tersebut. Lalu, kemudian Sarpan diminta menjadi saksi dalam penggeledahan rumah AS.

"Saya tadi sempat dengar, infonya Pak AS sudah diamankan (terlebih dulu) oleh petugas," ujarnya.

Informasi selanjutnya soal penangkapan teroris di Jawa Timur ada di halaman berikutnya.

Simak video 'Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Gresik':

[Gambas:Video 20detik]



Penangkapan Teroris di Bojonegoro

Pagi tadi, Densus 88 juga menangkap terduga teroris di Bojonegoro. Tersangka berinisial BA (43) ini tinggal di Desa Semen Kidul, Sukosewu, Bojonegoro.

Sebelumnya BA adalah seorang penjual telur. Namun usaha dagang telur itu telah ditinggalkan setelah pondok yang dibangunnya mulai banyak santrinya.

"Dulu awalnya pernah berjualan telur dan mendirikan pondok di desa sebelah. Baru buat yayasan di rumahnya itu. Kalau yayasan ini baru sekitar satu tahunan. Jadi duluan buat pondoknya," kata Kades Semen Kidul Lugito, Selasa (9/11/2021).

Kades Semen Kidul Lugito dan warga desa tidak pernah menyangka kalau selama ini BA punya kegiatan lain yang dilarang oleh pemerintah. Padahal warga mengetahui bahwa setiap sore hari aktivitas BA hanya mengajar ngaji.

"Ya ustaz kalau warga sini tahunya, dan biasa dipanggil Abah. Kalau setiap sore hari setelah salat Asar ngajar ngaji anak di rumahnya. Kalau pagi di pondoknya yang ada di desa sebelah," jelas Kades Semen Kidul Lugito kepada detikcom, Selasa (9/11/2021).

Lugito menerangkan kehidupan keluarga BA selama ini memang terkenal tertutup, apalagi istri BA yang bercadar. Setiap hari istri BA yang berinisial M hanya keluar rumah saat berbelanja kebutuhan sehari hari.

"Nggak pernah keluar rumah kalau istrinya. Paling keluar rumah kalau belanja, istrinya pakai cadar dan berasal dari Makassar setahu saya. Kalau BA memang asli orang sini. Mungkin suaminya ini dulu teman waktu mondok," lanjut Lugito.

Halaman 2 dari 2
(imk/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads