Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berbicara mengenai sumber penularan yang menyebabkan kenaikan kasus COVID-19 di masa PPKM level 1. Hal ini menyusul laporan pemerintah pusat yang menyebut ada tren kenaikan kasus COVID-19 di pulau Jawa-Bali.
"Memang karena adanya pelonggaran PPKM masuk di level 1 maka potensi orang yang ke luar rumah seperti yang saya sampaikan, meningkat, interaksi meningkat, kerumunan meningkat maka akhirnya potensi penyebaran dapat meningkat," kata Riza kepada wartawan, Selasa (9/11/2021).
Politikus Gerindra itu juga melaporkan, per Senin (8/11), tambahan kasus COVID-19 di Jakarta hanya sebanyak 29 orang. Meskipun tambahan kasus Corona sedikit, dia tetap mengimbau warga mewaspadai potensi penularan virus Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masyarakat harus waspada, sekalipun sudah level 1, harus patuh taat dan disiplin dan sudah harus dapat vaksin dosis 1," terangnya.
Selain itu, Riza menyoroti sumber penularan dari wilayah luar Jakarta. Pasalnya, Jakarta merupakan tempat berkumpul dan berinteraksi bagi warga dari kawasan lain.
"Namanya ibu kota pusat interaksi dunia, pusat interaksi ini ada di Jakarta. Karena Jakarta Ibu Kota dari dalam luar negeri, ada di Ibu Kota semua keluar-masuknya," jelasnya.
Riza juga melaporkan keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di 140 rumah sakit rujukan COVID-19 DKI Jakarta. Saat ini, BOR isolasi di RS COVID-19 mengalami kenaikan menjadi 5 persen.
Pada (2/11) lalu, BOR Isolasi sebesar 4 persen dan BOR ICU 12 persen.
"Tempat tidurnya 5 persen, BOR ICU-nya 11 persen," terangnya.
Merujuk data Pemprov DKI, capaian vaksinasi Corona untuk dosis pertama di Jakarta sebesar 10.956.471 orang dengan proporsi 67% warga KTP DKI dan 33% warga KTP non DKI.
Sedangkan, total dosis 2 kini mencapai 8.553.541 dengan proporsi 70% merupakan warga KTP DKI dan 30% warga KTP non-DKI.
Peringatan peningkatan kasus Corona di DKI Jakarta sebelumnya diingatkan Koordinator PPKM Jawa Bali Luhut Binsar Pandjaitan. Bahkan, menurut dia, seluruh wilayah di DKI Jakarta mulai menunjukkan tren peningkatan kasus COVID-19.
"Di Jakarta, di Jakarta Utara, Timur, Barat Selatan itu hampir semua ada trennya naik," jelas Luhut dalam konferensi pers di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (8/11/2021).
Selain DKI Jakarta, tren kenaikan kasus COVID-19 di pulau Jawa Bali terlihat di 43 kabupaten dan kota.
"Terdapat tren kenaikan kasus di Jawa Bali utamanya terjadi pada 43 kabupaten/kota dari 128 kabupaten/kota atau 33,6 persen dalam 7 hari terakhir," ujarnya.
Luhut menegaskan pemerintah akan langsung mengintervensi tren peningkatan kasus COVID-19 di 43 kabupaten/kota tersebut.
"Jadi saya mohon kita semua hati-hati melihat (kenaikan kasus) ini," beber Luhut.
(taa/dwia)