Sejarah Makassar Ulang Tahun Ke-414, Pernah Jadi Kota Niaga Terkemuka

Sejarah Makassar Ulang Tahun Ke-414, Pernah Jadi Kota Niaga Terkemuka

Hermawan Mappiwali - detikNews
Selasa, 09 Nov 2021 11:51 WIB
Ilustrasi Makassar
Kawasan Pantai Losari Makassar. (Ibnu Munsir/detikcom)
Makassar -

Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), hari ini berusia yang ke-414 tahun. Makassar sebagai kota pesisir sudah ada sejak abad ke-15 yang dibangun berupa sebuah bandar di muara Sungai Tallo, yang disebut Bandar Tallo.

Pemerintah Kota Makassar menggelar upacara HUT ke-414 Makassar di Anjungan Pantai Losari, Selasa (9/11/2021). Ketua DPRD Rudianto Lallo lalu membacakan sejarah singkat Kota Makassar hingga hari ini berusia 414 tahun.

Upacara HUT ke-414 Makassar. (Hermawan/detikcom)Upacara HUT ke-414 Makassar. (Hermawan/detikcom)

Diungkapkan Rudi, sumber Portugis memberitakan bahwa Bandar Tallo awalnya berada di bawah kekuasaan Kerajaan Siang di sekitar Pangkajene. Pada pertengahan abad XVI, Tallo bersatu dengan Kerajaan Gowa yang lantas dikenal dengan sebutan Kerajaan Gowa Tallo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bandar yang awalnya dibangun di Sungai Tallo dipindahkan ke Sungai Jeneberang. Di tempat inilah para ningrat Gowa Tallo kemudian membangun pertahanan Benteng Somba Opu, yang seratus tahun kemudian menjadi wilayah inti Kota Makassar.

Pada masa Pemerintahan Raja Gowa XVI jugalah didirikan Benteng Rotterdam. Pada masa itu terjadi peningkatan aktivitas pada sektor perdagangan lokal, regional hingga internasional, sektor politik dan juga sektor pembangunan fisik oleh kerajaan.

ADVERTISEMENT

Dari laporan saudagar Portugal maupun catatan-catatan Lontara setempat, terungkap peranan penting saudagar Melayu dalam perdagangan, berupa pertukaran hasil-hasil pertanian dengan barang-barang impor.

Hanya dalam seabad, Makassar menjadi salah satu kota niaga terkemuka di dunia yang dihuni lebih 100.000 orang atau kota terbesar ke-20 dunia. Perkembangan Bandar Makassar yang demikian pesat itu, berkat hubungannya dengan perubahan-perubahan pada tatanan perdagangan internasional masa itu.

Secara internasional, sebagai salah satu bagian penting dalam dunia Islam, Sultan Makassar menjalin hubungan perdagangan dan diplomatik yang erat dengan kerajaan-kerajaan Banten dan Aceh di Indonesia Barat, Golconda di India, dan Kekaisaran Ottoman di Timur Tengah.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Islamnya Raja Gowa Tallo

Hubungan Makassar dengan dunia Islam diawali dengan kehadiran Abdul Ma'mur Khatib Tunggal atau Dato' Ri Bandang yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Ulama tersebut tiba di Tallo pada September 1605.

Sang ulama mengislamkan Raja Gowa ke-XIV II Mangngerangi Daeng Manrabia dengan gelar Sultan Alauddin bersama Raja Tallo, Karaeng Katangka Mangkubumi I Mallingkaang Daeng Manyonri.

Upacara HUT ke-414 Makassar. (Hermawan/detikcom)Upacara HUT ke-414 Makassar. (Hermawan/detikcom)

Pada 9 November 1607, diadakan salat Jumat pertama di Masjid Tallo sehingga dinyatakan secara resmi bahwa penduduk Kerajaan Gowa Tallo telah memeluk Islam. Pada waktu bersamaan pula, diadakan salat Jumat di Masjid Mangallekana di Somba Opu, dan tanggal ini selanjutnya diperingati sebagai hari jadi Kota Makassar sejak tahun 2000.

Makassar dan Ujung Pandang

Makassar sebagai sebuah nama kota sempat berubah menjadi Ujung Pandang, sejalan dengan perluasan wilayah dari 21 Km menjadi 175,77 km persegi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 1971 tentang perubahan batas-batas daerah Kota Madya Makassar dan Kabupaten Gowa, Maros, dan Pangkajene dan Kepulauan dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan pada 31 Agustus 1971.

Kemudian Kota ini dinamakan kembali menjadi Makassar pada 13 Oktober sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 1999 tentang Perubahan Nama Kota Ujung Pandang menjadi Kota Makassar dalam Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan sebagai wujud keinginan masyarakat yang mendapat dukungan DPRD bersama Pemerintah Kota.

Halaman 2 dari 2
(hmw/nvl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads