Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan terdapat 26,4 jiwa anak usia 6-11 tahun yang akan menerima vaksin COVID-19. Untuk mencakup seluruhnya, dibutuhkan 58,7 juta dosis vaksin.
"Vaksin ini butuhkannya berapa, kira-kira 6 sampai 11 tahun itu ada 26,4 juta (jiwa) mungkin butuh tambahan 58,7 juta (dosis) yang ini juga belum ada di anggaran kita," ujar Budi dalam raker Komisi IX DPR RI, Senin (8/11/2021).
Budi mengatakan pihaknya akan memasukkan anggaran untuk vaksinasi COVID untuk anak ini dalam anggaran 2022. Selain anggaran untuk vaksin anak, Kemenkes akan menganggarkan booster vaksin untuk peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kita sudah persiapan ini kita masukan ke anggaran tahun depan, baik booster 1 kali untuk PBI, maupun untuk anak ini akan masukkan ke anggaran," kata Budi.
Nantinya vaksinasi anak ini akan diberikan bila jumlah vaksinasi dosis ke dua telah melebihi 50 persen. Dia menilai saat ini masyarakat yang masuk kategori lansia akan tetap lebih dulu diprioritaskan.
"Vaksinasi anak ini umumnya diberikan di negara-negara yang vaksinasinya sudah 50 persen, karena kita ketahui bersama risiko paling tinggi itu orang tua bisa 12 persen, paling rendah anak-anak sekitar di bawah 1 persen. Jadi perbandingan antara yang masuk rumah sakit dan kematian, orang lansia dan anak 20-30 kali berisiko yang orang tua. Prioritasnya vaksin lansia dulu," tuturnya.
Simak Video: BPOM Setujui Vaksin Sinovac untuk Anak 6-11 Tahun, Kapan Pelaksanaannya?
(dwia/tor)