Detik-detik Pedagang Masker Tewas Tertimpa Pagar Tembok Saat Neduh di Pejaten

Detik-detik Pedagang Masker Tewas Tertimpa Pagar Tembok Saat Neduh di Pejaten

Adhyasta Dirgantara - detikNews
Senin, 08 Nov 2021 10:39 WIB
Pagar Tembok Roboh (Dias-detikcom)
Pagar Tembok Roboh (Dias/detikcom)
Jakarta -

Seorang warga, Jaeni (36), tewas akibat tertindih pagar turap dari beton yang roboh di pinggir Jalan Pejaten Raya, Pejaten Barat, Jakarta Selatan, atau di dekat Universitas Nasional (Unas) kemarin sore. Jaeni diketahui berprofesi sebagai pedagang masker keliling.

"(Korbannya) pedagang jualan masker yang jalan kaki itu. Jenis kelamin pria. Jadi dia jualan masker yang ditenteng-tenteng, lagi jalan di sini," ujar Sekretaris Kelurahan (Sekkel) Pasar Minggu, Riza Fauzi, saat ditemui di lokasi, Senin (8/11/2021).

Riza menceritakan detik-detik peristiwa nahas itu terjadi. Riza mengatakan wilayah Pejaten memang diguyur hujan deras pada Minggu (7/11) siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebetulan, Jaeni bersama satu orang lain bernama Lendra (38) sedang berteduh di dekat tembok turap yang roboh itu karena ada pohon besar. Sayang, peristiwa yang tidak diinginkan terjadi.

"Dia sempat berteduh di sini karena lumayan ada pohon. Dia berteduh, duduk di situ, nggak tahunya tiba-tiba dari belakang ambruk," katanya.

ADVERTISEMENT

Sekitar pukul 15.00 WIB, Riza menyampaikan barulah pihaknya mendapat laporan ada tembok roboh di Jl Pejaten Raya. Tembok itu roboh karena tidak bisa menahan tanah yang tergerus air.

"Kalau laporan kemarin sih memang intensitas hujan deras. Kemarin ya hujan deras. Kebetulan sekitar jam 3 lewat, memang di sini ada tembok roboh karena tidak bisa menampung air dan tanah. Ini kan banyak tanah ya, jadinya tergerus," tuturnya.

"Ini tembok lama. Terbuat dari beton sama batu alam kalau tidak salah ini. Zaman dulu ini temboknya. Sudah lama, dari zaman gubernur siapa saya lupa," sambung Riza.

Lebih lanjut, kata Riza, Lendra yang juga ada di lokasi saat tembok roboh hanya mengalami luka memar. Tim gabungan dari Satpol PP, kelurahan, hingga Sudin Sumber Daya Air turun ke lokasi pagi ini untuk melakukan pengecekan.

"Satu tidak sadarkan diri. Kebetulan lagi di situ. Tapi dia kondisinya sudah dibawa ke rumah sakit. Alhamdulillah selamat. Cuma luka-luka memar. (Mereka) sama-sama lagi neduh. Memang hujannya deras banget. Tapi kita nggak tahu namanya musibah tiba-tiba dari belakang tembok kedorong air ambruk," paparnya.

"Betul (akan dilakukan peremajaan). Pasti akan dilakukan seperti itu. Tapi tunggu arahan pimpinan. Prinsipnya kami libat kondisi lingkungan. Ini lagi lihat titik-titik yang mau dibetulkan. Untuk perencanaan ke depan, luasan, kendala, mau dirapikan," imbuh Riza.

Sementara itu, berdasarkan pantauan detikcom di lokasi, tempat tembok roboh kini dipasang garis polisi atau police line berwarna kuning. Tembok-tembok yang roboh diletakkan di trotoar sehingga tidak menghambat lalu lintas.

Sebelumnya, pagar turap dari beton di pinggir jalan di Jalan Pejaten Raya, Pejaten Barat, Jakarta Selatan, tepatnya di dekat Universitas Nasional (Unas), roboh. Peristiwa ini mengakibatkan satu orang warga tewas tertimpa pagar beton.

"Jumlah korban dua orang. Satu orang meninggal, satu orang tidak sadarkan diri," kata Kepala Sektor IX Pasar Minggu Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan, Moch Arief, saat dihubungi detikcom, Senin (8/11).

Korban tewas diketahui bernama Jaeni (36) dan korban selamat bernama Lendra (38).

Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (7/11) sekitar pukul 14.55 WIB. Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan mengerahkan 2 unit rescue dan 1 unit ambulans.

"Proses evakuasi oleh 14 personel," katanya.

(drg/dwia)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads