Selain menjadi pelukis dengan sampah, Edy Suranta Ginting (38) menjadi aktivis peduli lingkungan, seperti edukasi ke anak-anak di pedalaman serta memberikan edukasi penjelasan tentang dampak sampah, manfaat sampah, dan pentingnya menjaga alam.
Tidak hanya edukasi, Edy juga membangun sebuah rumah pohon terbuat dari sampah. Pertama kali aksi ini dilakukan ketika di Palu, kemudian rumah pohon kedua berada di Masamba, Luwu. Semua dilakukan agar rumah pohon ini bisa menjadi tempat belajar dan berkreasi masyarakat di pedalaman.
"Ada beberapa rumah yang kita buat dari sampah. Jadi di situlah semua kita beraktivitas baik untuk belajar mengajar, maupun untuk berkreasi. Masyarakat kita undang tanpa batasan usia untuk bergabung semua. Bagaimana cara kita mengangkat desanya mereka. Setidaknya desa mereka bisa menjadi sample bagi desa-desa yang lain," ujar Edy dalam program Sosok.
Namun, ada hal yang menarik dari sisi Edy. Ia memberikan seluruh pendapatannya dari lukisan pesanannya untuk membantu anak-anak di pedalaman.
"Jadi dana yang saya dapatkan dari lukisan idealis itu yang saya pakai untuk membeli tiket atau untuk bertahan hidup di kampung orang ketika saat saya membuat kegiatan. Jadi kalau lukisan pesanan seperti ini 100% untuk membantu anak-anak di pedalaman. Termasuk membeli buku, tas, sepatu, kebutuhan-kebutuhan yang bisa mendukung mereka untuk bisa belajar," cerita Edy.
Sejauh ini, Edy sudah berkeliling dari Sabang sampai Merauke untuk melakukan edukasi dengan anak-anak dan masyarakat di pedalaman. Semua dilakukan semata-mata untuk membangun desa tersebut menjadi lebih baik.
Saksikan kisah lengkapnya di video atas
(fuf/gah)