"Jadi intinya dari Yogya datang dengan delegasi cukup besar 42 orang. Kita menganggap ini kesempatan yang baik bagi DIY untuk menunjukkan potensi di Yogya. Investasi, perdagangan, dan wisata. jangan lupa soal budaya," kata Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal DIY Agus Priono di Paviliun Indonesia, Sabtu (6/11/2021) .
Agus Priono menjelaskan budaya merupakan salah satu ciri khas yang membuat Yogyakarta spesifik. Melalui event ini, mereka memperkenalkan Yogya tidak hanya untuk Dubai dan UEA, tapi juga berbagai negara yang ikut berpartisipasi.
"Supaya pengusaha, pedagang, importir, dan calon investor bisa datang," ujarnya.
Agus menjelaskan ada beberapa proyek investasi yang ingin ditawarkan DIY. Yaitu, soal kesempatan investasi di proyek pembangunan terintegrasi di kawasan Candi Prambanan.
"Di sana konsep pembangunannya kawasan. Kebetulan konsep nasional ada rencana pembangunan masterplan wisata termasuk Borobudur, Prambanan, Yogyakarta. Nanti ada beberapa kesempatan investasi yang akan ditampilkan di sana. Terkait hotel, resort, parking area. Ada juga Yogya Agriculture hub," tuturnya.
Dia mengatakan DIY tidak memiliki tanah yang luas. Karena itu, pihaknya akan menawarkan investasi seperti pertanian modern yang dikelola anak-anak muda atau petani milenial. Lalu, ada juga bidang produk peternakan hingga potensi industri digital.
"Investasi, Yogya cultural experience, quality tourism, wellness tourism. Tiga yang ingin ditampilkan. Harapannya potensi di Yogya tersebar luas. Tentunya kami ingin banyak investasi masuk Yogya. Produk-produk Yogya dikenal di Dubai dan UEA dan tourism makin banyak ke Yogya," ujarnya.
Di bidang perdagangan, Agus memaparkan DIY punya beberapa produk unggulan, seperti batik, perak, batu-batuan, hingga home decoration.
"Yogya sudah punya international airport yang bagus. Ini harapannya mendukung ketiga hal di samping apa yg dinamakan people to people contact. Kemudian jalan tol berproses. Yogya-Solo bentar lagi nyambung. Kemudian dari Kulon Progo ke Bawean sedang proses. Harapannya konektivitas makin bagus," tuturnya.
Agus mengatakan sejauh ini belum ada investor dari UEA di DIY. Dia berharap investor UEA bakal masuk lewat event Dubai Expo ini.
"Saya harus cari lebih dalam sejauh mana. karena sejauh ini investor di Yogya kebanyakan dari AS, China, Singapura. Di data saya nampaknya belum ada (UEA)," katanya. (idh/mae)