Teman Seperjuangan Jokowi Desak Reshuffle, Gerindra Sentil Kebijakan Pandemi

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 06 Nov 2021 09:12 WIB
Foto: Habiburokhman (dok. Istimewa)
Jakarta -

Sekumpulan teman seperjuangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendesak reshuffle kabinet segera dilakukan. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, menilai masukan dari teman seperjuangan Jokowi itu hal yang baik.

"Semangat mereka bagus soal evaluasi penanganan pandemi seperti pelaksanaan tes PCR, karantina dan lain-lain," kata Habiburokhman kepada wartawan, Sabtu (6/11/2021).

Habiburokhman menilai desakan evaluasi kabinet itu dilayangkan bukan tanpa alasan. Dia menyebut publik merasa seperti menjadi bulan-bulanan korban pemerasan dari kebijakan penanganan pandemi.

"Memang kami juga mendapat banyak sekali keluhan publik soal hal-hal tersebut, bahkan mereka merasa bulan bulanan menjadi korban pemerasan," ucapnya.

Namun, anggota Komisi III DPR ini menyebut evaluasi penanganan pandemi tidak perlu dilakukan secara tendesius. Dia mengatakan evaluasi harus dilakukan terlepas dari nuansa politik.

"Yang perlu dijaga agar evaluasi tersebut tidak perlu tendensius terhadap pihak-pihak tertentu, agar terlepas dari nuansa politik," ujar Habiburokhman.

Sebelumnya, sekumpulan teman seperjuangan Presiden Jokowi di dunia politik berkumpul. Mereka mengaku telah menemani Jokowi dalam menggalang kekuatan politik akar rumput dan media hampir satu dekade. Teman seperjuangan Jokowi mendesak bersih-bersih kabinet dan pemerintahan!

Teman seperjuangan Jokowi itu berkumpul di bilangan Jakarta Selatan pada Kamis, 4 November kemarin. Teman seperjuangan Jokowi terdiri dari ProJo, Seknas Jokowi, Bara-JP, Kapt, Almisbat, RPJB, Duta Jokowi, RKIH, hingga JoMan.

Dalam keterangan yang diterima Jumat (5/11), pertemuan ini disebut dilatarbelakangi kegelisahan melihat perkembangan situasi politik pemerintahan yang gamang dalam penanganan lanjutan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

"Soal vaksin berbayar, isu perburuan rente di balik kebijakan tes PCR dalam moda transportasi publik, dan sampai perilaku beberapa oknum menteri yang terlalu kentara ingin menjadi capres/cawapres di 2024," demikian keterangan tersebut.

Simak di halaman berikutnya permintaan teman seperjuangan Jokowi soal reshuffle kabinet.

Saksikan juga 'Isu Reshuffle Bergema Lagi, Surya Paloh: Kalau Nggak Penting Banget Buat Apa?':






(maa/haf)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork