Muhammadiyah soal Salat 5 Waktu: Ade Armando Bukan Ahli Agama

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 04 Nov 2021 11:06 WIB
Dadang Kahmad (Dok. Muhammadiyah)
Jakarta -

Muhammadiyah memilih tak menanggapi pernyataan Ade Armando soal perintah salat lima waktu yang tidak ada dalam Al-Qur'an. Muhammadiyah mengatakan Ade Armando bukan ahli agama.

"Bapak AA bukan ahli agama, tidak harus ditanggapi," kata Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad kepada wartawan, Kamis (4/11/2021).

Sementara itu, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan meminta Ade Armando tak membuat pernyataan di luar kapasitasnya. Ade diminta tak membuat pernyataan sensasional.

"Jadi kalau beliau itu kompetensinya komunikasi, berkomentarlah soal komunikasi supaya tidak bias. Komentar sesuai keahlian, bukan berkomentar untuk sensasional," kata Amirsyah kepada wartawan, Rabu (3/11).

Amirsyah menjelaskan perintah salat merujuk pada ayat suci Al-Qur'an. Kemudian hal itu dirinci lebih lanjut dalam hadis.

"Jadi begini memahami ajaran Islam itu berdasarkan Al-Qur'an, hadis dan termasuk ijtimak ulama dengan menggunakan akal pikiran yang sehat. Jadi banyak penafsiran akhirnya harus sepakat para ulama. Tegas bahwa dasar hukum salat itu memang merujuk kepada Al-Qur'an dan hadis Rasulullah SAW. Berdasarkan itu perintah salat itu disebutkan di dalam Al-Qur'an secara umum kemudian dijelaskan lebih rinci berdasarkan hadis Rasulullah SAW dengan syarat para ulama yang memiliki kompetensi memahami Al-Qur'an dan hadis itu. Lima waktu itu adalah perintah salat yang dinyatakan di Al-Qur'an dan hadis dan para ulama telah sepakat memahami perintah 5 waktu," ujar Amirsyah.

Atas hal itu, Amirsyah mengatakan mereka yang bisa menyampaikan pandangan terkait ajaran agama Islam itu adalah ulama kompeten. Mereka yang tidak memiliki kompetensi diminta menahan diri.

"Jadi saya mengatakan berdasarkan Al-Qur'an dan hadis, ijtimak ulama yang kompeten memahami itulah yang berhak memberikan komentar dan pendapat. Poin yang kedua sebaliknya, yang tidak punya kompeten yang tidak punya keilmuan yang tidak punya otoritatif soal perintah salat, lima waktu, prinsip Al-Qur'an dan hadis, ijtimak ulama, sebaiknya tidak berkomentar ya, karena bisa bias pemahaman," ujar Amirsyah.




(knv/fjp)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork