Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY didiagnosis kanker prostat. Staf khusus SBY, Ossy Dermawan, menyebut kanker prostat SBY masih tahap stadium awal.
Dalam keterangan pers, Selasa (2/11/2021), Ossy mengaku mendapat banyak pertanyaan terkait isu kesehatan SBY sebelumnya. SBY didiagnosis kanker prostat berdasarkan sejumlah hasil pemeriksaan.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan baik melalui metode MRI, biopsi, Positron Emission Tomography (PET) Specific Membrane Antigen (SMA) Scan, dan pemeriksaan yang lain, kanker prostat yang diderita oleh Bapak SBY masih berada dalam tahapan (stadium) awal," kata Ossy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim dokter menyatakan semua opsi untuk kesembuhan SBY terbuka. SBY akan berobat ke luar negeri.
"Sesuai dengan kondisi kesehatan Bapak SBY saat ini, Tim Dokter menyimpulkan semua opsi terbuka untuk melakukan pengobatan dan penyembuhan Bapak SBY. Setelah dilakukan konsultasi yang mendalam dengan Tim Dokter Indonesia, termasuk para urolog senior, diputuskan medical treatment dilakukan di sebuah rumah sakit di luar negeri yang memiliki pengalaman panjang dan teknologi yang maju untuk menangani kanker prostat," ujar Ossy.
Ossy menyebut tim dokter Indonesia dan negara sahabat sudah berkomunikasi dan hasilnya pihak luar negeri sepakat menangani SBY. SBY pun sudah berkomunikasi langsung dengan tim dokter luar negeri.
"Ketua Tim Dokter luar negeri dalam komunikasi langsung dengan Bapak SBY (via telemedicine), setelah mempelajari semua data kesehatan Bapak SBY, menyampaikan optimismenya untuk bisa mengatasi penyakit yang diderita Bapak SBY," ujar Ossy.
Baca juga: SBY Didiagnosis Kanker Prostat |
SBY pun disebut telah menghubungi Presiden Jokowi terkait penyakitnya ini. SBY menelepon Jokowi untuk melaporkan rencana pengobatan ke luar negeri.
"Sesuai dengan etika dan tata krama yang dianut Bapak SBY, beliau sudah menelepon Bapak Presiden Jokowi untuk melaporkan rencana berobat ke luar negeri. Presiden Jokowi memberikan respons yang baik dan menyampaikan bahwa satu-dua anggota Tim Dokter Kepresidenan akan mendampingi dalam pengobatan tersebut," kata Ossy.
(gbr/tor)