Uraian Anies Banjir di DKI Surut Tak Semata-mata karena Gravitasi

Round-Up

Uraian Anies Banjir di DKI Surut Tak Semata-mata karena Gravitasi

Tim detikcom - detikNews
Senin, 01 Nov 2021 08:16 WIB
Anies Baswedan Dapat Gelar Pemuka Utama Budaya Betawi
Foto: Dok. Pemprov DKI Jakarta
Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bicara soal upaya penanganan banjir. Dia mengurai banjir di Jakarta surut bukan semata-mata karena gravitasi.

Anies menuturkan banjir di Ibu Kota yang biasanya menelan waktu 3-4 hari untuk surut kini bisa kering kurang dalam satu hari.

"Di awal tahun ini terasa daerah-daerah yang biasanya kalau banjir tergenang 3-4 hari sekarang kurang dari satu hari sudah kering, kenapa ya karena sekarang petugas lurah, camat, BPBD itu semua punya target 6 jam kering, 6 jam kering apa pun kondisinya," kata Anies dalam dalam Rakornas Antisipasi La Nina yang disiarkan di kanal YouTube BMKG, Jumat (29/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anies mengatakan fenomena banjir harus dihadapi secara terus-menerus dan harus bisa dikendalikan. Menurut Anies, air hujan yang datang bisa dikendalikan oleh manusia

"Saya garisbawahi kepada seluruh jajaran, jangan dianggap ini sebagai given, tapi harus bisa kita kendalikan. Kalau gempa bumi itu di luar kendali manusia, tapi kalau air, hujan, itu dalam kendali manusia. Karena itu, setiap kita melewati satu fase gelombang baru, apakah curah hujan yang ekstrem, apakah kiriman air yang ekstrem, harus ada perbaikan yang diidentifikasi," kata Anies.

ADVERTISEMENT

Anies menyebut penanganan banjir di Jakarta saat ini sudah menggunakan sistem key performance indicator (KIP) dengan target 6 jam surut setelah hujan reda. Dia juga menyebut, jika hujan di bawah 50 mm, jalan utama di Jakarta tidak boleh banjir.

"Nah ini kata kunci kalau di bawah 100 mm dan di bawah 50 mm tidak boleh banjir, tapi kalau di atas 100 mm sampai terjadi hujan setinggi itu dan kita tahu sekarang hujannya ekstrem apalagi seperti diantisipasi dalam pertemuan ini dengan adanya La Nina ini potensi hujan intensif jangka pendek tinggi sekali. Apa KIP-nya, 6 jam harus surut. Jadi 6 jam sesudah air hujan berhenti tempat yang di situ terjadi genangan harus bisa surut dalam 6 jam," kata Anies.

Simak video 'Klaim Banjir Kering Sehari, Anies: Air Hujan Dalam Kendali Manusia':

[Gambas:Video 20detik]



Sehari setelahnya, Anies menekankan lagi soal pencegahan banjir. Anies mencontohkan sewaktu Jakarta dilanda banjir akibat intensitas hujan melebihi kapasitas drainase Ibu Kota pada Februari lalu.

"Ketika sebuah kawasan tergenang, biasanya bisa sampai 3-4 hari, di hari-hari itu semua damkar dikerahkan. Kemudian, pompa mobile dikerahkan, bahkan tangki penyiraman air dikerahkan untuk menarik air dan itu surutnya bukan semata-mata karena gravitasi, tapi surutnya karena ditarik oleh pompa," kata Anies kepada wartawan, Minggu (31/10/2021).

Eks Mendikbud itu mengatakan pentingnya manajemen yang baik dalam menangani banjir di Jakarta. Untuk itu, Pemprov DKI menggelar simulasi penanganan banjir sebelum cuaca ekstrem melanda Jakarta.

"Itu semua memerlukan manajemen, semuanya memerlukan skenario, itu semua memerlukan simulasi dan itu yang kita kerjakan. Dengan simulasi itu maka bukan hanya pembagian tugas, tapi juga latihan di lapangan untuk bisa menangani," sambung Anies.

Sementara itu, untuk penanganan pascabanjir Anies mengatakan pihaknya menyiapkan sejumlah lokasi pengungsian sesuai dengan protap COVID-19. Dia meyakini dalam menghadapi musim penghujan tahun ini, banjir surut lebih cepat dari waktu sebelumnya.

"Karena jumlah hujan itu di luar kendali kita, tapi bila curah hujan melampaui ambang batas, maka kita punya target untuk bisa menyelesaikan secepatnya," kata dia.

Halaman 2 dari 2
(idn/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads