Jakarta - Agar tragedi bencana tsunami seperti di Aceh-Nias tidak terulang. Departemen Pekerjaan Umum (PU) akan melakukan aksi tanggap darurat terkait ancaman meletusnya Gunung Merapi, Jawa Tengah.Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air Departemen PU, Siswoko, kepada wartawan di kantornya, Jl Pattimura, Jakarta Selatan, Kamis (20/4/2006).Guna mengantisipasi bahaya sekunder letusan Gunung Merapi, menurut Siswono, PU telah membangun sabo dan kantung air di sungai yang menjadi aliran lahar.Dijelaskan Siswoko, sabo merupakan bangunan terbuat dari beton yang dibangun di tengah aliran sungai guna menahan dan mengendalikan aliran lahar agar tidak mengancam masyarakat.Sedangkan kantung air adalah tempat khusus untuk menampung pasir, kerikil dan batu yang datang dari hulu sungai.Siswoko menambahkan, sebenarnya sabo dan kantung air sudah lama ada. Namun, proyek tersebut belum sepenuhnya rampung dikerjakan."Contohnya di Kali Boyong baru 90 persen dan Blongkeng itu 82 persen. Tapi setidaknya dengan sabo yang sudah ada, ancaman sekunder dapat dieliminir," kata Siswoko.Selain sabo dan kantung air, PU juga akan membantu pembangunan tempat pengungsian, baik bagi manusia maupun hewan. Juga memperbaiki jalan-jalan yang akan digunakan untuk evakuasi, termasuk membangun sarana air bersih dan sanitasi di tempat pengungsian.
(zal/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini