Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa ikut dalam rombongan saat melepas keberangkatan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang bertolak ke Eropa. Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno mengatakan momen itu seolah menjadi sinyal penting dari Jokowi soal calon Panglima TNI.
"Momen semacam ini pasti dikaitkan dengan momen pergantian Panglima TNI. Publik menangkap begitu banyak 'kode keras' bahwa Jokowi dinilai lebih condong ke Andika sebagai Panglima TNI yang baru," kata Adi kepada wartawan, Jumat (29/10/2021).
Adi kemudian menyinggung candaan Jokowi saat meninjau pameran alutsista saat peringatan HUT TNI. Saat itu Jokowi bercanda kepada istrinya, Iriana Jokowi, apakah mau disopiri naik kendaraan taktis oleh Jenderal Andika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misalnya soal candaan Presiden yang minta Andika menjadi sopir Ibu Negara saat HUT TNI, jelas kode penting. Termasuk momen Andika ikut melepas kepergian Jokowi ke Eropa," kata dia.
Lebih lanjut Adi menilai pesan politik Jokowi melalui kode dan simbol. Pesan itu, kata Adi, juga diungkapkan Jokowi dalam candaan.
"Jokowi itu orang Jawa. Pesan politiknya tidak direct, tapi melalui kode, simbol, gestur, bahkan candaan," kata dia.
![]() |
Karena itu, Adi meyakini peluang Jenderal Andika menjadi calon Panglima TNI terbuka lebar. Terlebih Jokowi tampak akrab dengan Jenderal Andika.
"Sangat terbuka lebar. Candaan dan momen keakraban Andika dengan Jokowi menjadi sinyal penting. Sebagai orang Jawa, Jokowi tahu persis menyampaikan pesan politiknya dengan bahasa simbol dan gestur," kata dia.
Adi mengatakan Jokowi sering kali mengeluarkan kebijakan di luar kebiasaan. Dia menilai Jokowi adalah presiden yang sukar ditebak.
"Jokowi kerap mengeluarkan kebijakan yang di luar kebiasaan. Itu khas Jokowi yang berbeda dengan presiden lainnya. Sering bikin kejutan tak terduga. Jokowi presiden yang sukar ditebak. Sering keluar dari pakem dan kebiasaan yang dianggap lazim selama ini," kata dia.