Kemenhub Siapkan Antisipasi Dampak La Nina di Sektor Transportasi

Kemenhub Siapkan Antisipasi Dampak La Nina di Sektor Transportasi

Yudistira Imandiar - detikNews
Jumat, 29 Okt 2021 20:29 WIB
Kemenhub
Foto: Kemenhub
Jakarta -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena La Nina bakal terjadi pada akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022, karena curah hujan yang tinggi. Terkait hal itu, Kementerian Perhubungan menyiapkan langkah antisipasi untuk sektor transportasi.

Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menjadi pembicara kunci pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BMKG Tahun 2021 bertema 'Antisipasi & Kesiapsiagaan dalam Menghadapi La Nina & Bencana Hidrometeorologi'.

"Kami telah menyusun rencana aksi sebagai langkah antispasi dan penanganan bencana baik di moda transportasi darat, laut, udara, dan kereta api," ujar Budi Karya dalam keterangan tertulis, Jumat (29/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi Karya menjabarkan rencana yang disiapkan di masing-masing moda transportasi untuk mengantisipasi La Nina, antara lain menyiapkan sarana dan prasarana transportasi untuk pelaksanaan evakuasi jika terjadi peristiwa kecelakaan transportasi, dan dukungan sarana untuk distribusi obat-obatan dan mobilitas tenaga medis untuk menuju ke lokasi bencana.

"Rencana aksi telah disiapkan mulai dari jangka pendek yaitu kesiapan Standard Operation Procedure (SOP) di masing-masing moda, serta pelatihan dan simulasi implementasi rencana kontijensi bencana. Sampai ke jangka panjangnya yaitu pengkajian pembentukan satker khusus penanggulangan bencana. Kajian dilakukan dari berbagai aspek yaitu mulai dari aspek legal, kelembagaan, pendanaan, mekanisme pelaksanaan, serta kajian terkait kerentanan, risiko, dan dampak perubahan iklim pada infrastruktur transportasi," papar Budi Karya.

ADVERTISEMENT

Ia menambahkan dalam menghadapi adanya pemanasan global yang berdampak pada perubahan iklim, perlu ada upaya bersama untuk meningkatkan kemampuan dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan iklim. Dengan begitu konsekuensi dan potensi kerusakan yang timbul akibat perubahan iklim dapat diatasi.

"Dengan menerapkan kebijakan yang ketat mengenai perubahan iklim diharapkan pula dapat memperlambat dan menurunkan dan menstabilkan tingkat kandungan Gas Rumah Kaca di atmosfer yang menyebabkan pemanasan global," tegas Budi Karya.

Mantan Direktur Utama Angkasa Pura II itu menyatakan pihaknya terus bersinergi dengan BMKG, dan pemangku kepentingan lainnya, seperti Badan nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), KemenPUPR, pemerintah daerah dan unsur terkait lainnya, dalam menghadapi dan menangani bencana.

Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan situasi pada bulan Desember 2021 - Februari 2022 mendatang patut diwaspadai karena curah hujan akan meningkat hingga lebih dari 70%.

"Di bulan Januari 2022 diperdikasi curah hujan akan meningkat di sebagian besar wilayah Indonesia. Peningkatan curah hujan bulanan yang semakin tinggi, dapat mencapai lebih dari 70 persen bahkan ada yang lebih dari 100 persen. Jadi ini perlu kewaspadaan kita semua di sekitar Januari dan Februari," urai Dwikorita.

Simak video 'BMKG Ingatkan Dampak La Nina terhadap Ketahanan Pangan':

[Gambas:Video 20detik]



(ega/ega)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads