.webp)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem di Ibu kota. Cuaca ekstrem diprediksi terjadi selama 2 hari ke depan.
"Waspada cuaca ekstrem di DKI Jakarta durasi 30 Oktober 2021 pukul 07.00 WIB sampai 31 Oktober 2021 pukul 07.00 WIB," tulis BPBD DKI Jakarta melalui akun Instagram-nya, @bpbddkijakarta, Jumat (29/10/2021).
BPBD memerinci potensi dampak hujan lebat dengan banjir bandang terhadap sejumlah wilayah di Jakarta. Perinciannya sebagai berikut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Kota Jakarta Timur status siaga
3. Kota Jakarta Selatan status waspada
4. Kota Jakarta Barat status waspada
5. Kota Jakarta Pusat status waspada
6. Kota Jakarta Utara status waspada
"Warga diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan, salah satunya dengan membaca buku saku 'Panduan Kesiapsiagaan Menghadapi Banjir bagi Masyarakat' melalui tautan http://tiny.cc/bukusakusiagabanjir," terangnya.
BPBD juga menuturkan cuaca ekstrem dapat menyebabkan hujan secara sporadis, lebat, dan durasi singkat disertai petir serta angin kencang hingga hujan es yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi.
"Dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," jelasnya.
BMKG sebelumnya menyampaikan prakiraan curah hujan akibat fenomena La Nina. BMKG menyebut fenomena La Nina pada level moderat sering dimulai pada musim hujan sampai Februari 2022.
"Demikian juga pusat layanan iklim dunia lainnya, seperti di Amerika oleh NOAA, di Australia oleh BoM dan di Jepang oleh Japan Metrological Agency memperkirakan bahwa La Nina ini setidaknya akan terjadi hingga level moderat hingga bulan Februari 2022," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam Rakornas Antisipasi La Nina yang disiarkan di kanal YouTube BMKG.
Simak video 'BNPB Ungkap Wilayah-wilayah Rawan Bencana: Bogor hingga Ponorogo':
