Yogyakarta - Gunung Merapi masih berstatus 'siaga'. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, beberapa tempat di objek wisata Kaliurang Sleman ditutup sementara.Penutupan beberapa tempat wisata di kawasan Kaliurang itu diberlakukan mulai hari ini, Kamis (20/4/2006) hingga waktu yang tidak ditentukan. Beberapa tempat yang ditutup, antara lain Bukit Plawangan, Bukit Turgo, Tlogo Nirmolo, Tlogo Putri, dan Tlogo Muncar. "Untuk sementara kawasan hutan wisata seperti Plawangan dan sekitarnya memang kita tutup sementara," kata Kepala Resor Polisi Hutan Kaliurang Suharyono kepada
detikcom di Kaliurang, Kamis (20/4/2006).Menurut dia, penutupan itu bertujuan untuk mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan. Sebab, kawasan bukit Plawangan dan Turgo merupakan kawasan yang paling dekat dengan berhadapan langsung dengan Merapi."Bila Merapi mengeluarkan awan panas atau meletus dan ada yang berada di sana bisa bahaya," kata dia. Petugas polisi hutan bersama warga Kaliurang terus melakukan patroli di sekitar pintu masuk Plawangan dan sekitarnya, agar tidak ada pengunjung yang naik ke bukit. Di pintu masuk juga terpasangn tulisan "tutup" dan larangan memasuki kawasan itu menggunakan selembar kertas. "Tadi pagi ada pengunjung yang mau naik, tapi langsung kita larang," katanya.Sementara itu berdasarkan pantauan
detikcom, suasana di kawasan Kaliurang tampak sepi dan tidak banyak pengunjung. Di pintu masuk objek wisata seperti Tlogo Putri dan Tlogo Muncar, tidak banyak pengunjung yang datang. Di tempat parkir, tampak hanya beberapa mobil angkutan jurusan Yogya-Kaliurang yang diparkir. Sementara warung-warung makanan dan pedagang buah-buahan tampak ditinggal penjualnya. Namun di gardu pandang di kawasan Sungai Boyong yang berdekatan dengan Bukit Turgo masih tampak beberapa pengunjung yang ingin menyaksikan aktivitas Gunung Merapi. Hanya saja, hingga siang ini Merapi tidak bisa dilihat secara langsung karena tertutup kabut tebal dan sempat diguyur hujan pada pagi hari.Beberapa orang petugas dari Tim SAR Kaliurang bersama aparat Polsek Pakem dan anggota Linmas Sleman berjaga-jaga di pos Kaliurang. Beberapa buah mobil milik Pemkab Sleman dan mobil angkudes (angkutan pedesaan) milik Koperasi Serba Usaha (KSU) Ngandel juga disiagakan untuk membantu proses evakuasi warga bila sewaktu-waktu meletus. Sementara itu warga Desa Kepuharjo, Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Desa Hargobinangun, Desa Purwobinangun Kecamatan Pakem, Desa Wonokerto dan Girikerto Kecamatan Turi yang berjarak sekitar 5-8 kilometer dari puncak tetap menjalan aktivitas seperti biasa. Sebagian besar warga tetap ada yang mencari rumput untuk pakan ternak mereka di sekitar lereng Merapi dan ada pula yang melakukan penambangan pasir di kawasan Sungai Boyong dan Kali Gendol. "Kami belum mengungsi dan tetap bekerja seperti biasa, kalau siang dan kalau malam hari ronda bersama warga lainnya. Dan kalau tidak cari rumput nanti sapinya mati," kata Suparjo warga Kemirikebo, Girikerto Turi.
(asy/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini