Terduga pembunuh pensiunan guru Mathius Rera (61) di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), Saharuddin (46), ditemukan meninggal dunia di sebuah sungai. Pelaku disebut memang melompat ke sungai usai membunuh korban.
"Mayat tenggelam tersebut diduga sebagai pelaku penganiayaan (menyebabkan korban meninggal)," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan kepada detikcom, Jumat (29/10/2021).
Mayat Saharuddin ditemukan warga tengah mengapung di sungai wilayah Kecamatan Ma'rang, Kabupaten Pangkep, pada Kamis (28/10). Terdapat sejumlah luka lecet pada tubuh Saharuddin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jenazah dibawa ke RSUD Batara Siang untuk dilakukan visum et repertum," ungkap Zulpan.
Saharuddin disebut sebagai terduga pelaku penyerangan terhadap satu keluarga yang sedang makan di RM Dermaga Emang, Kabupaten Pangkep, pada Rabu (27/10). Saat itu korban meninggal, Mathius Rera, sedang makan bersama dengan istri dan dua anak serta dua cucunya.
"Awalnya dia mencoba menyerang pegawai rumah makan dan berhasil kabur sehingga pelaku kembali lagi ke rumah makan maka mengancam korban," ungkap Kasat Reskrim Polres Pangkep AKP Eka Bayu Budhiawan saat dimintai konfirmasi terpisah.
Karena diancam pelaku, korban bersama anggota keluarganya sempat melarikan diri ke tepi empang dan dikejar terduga pelaku. Nahas, korban tersusul sehingga mendorong pelaku dan terjatuh ke empang.
"Korban juga terjatuh ke dalam empang sehingga ditikam dia," ungkap Bayu.
Pelaku Diburu Massa hingga Lompat ke Sungai
Akibat penikaman tersebut, sejumlah warga sekitar lantas mengejar pelaku. Tapi pelaku berhasil melarikan diri dari lokasi kemudian melompat ke sungai.
"Saat dikejar itulah dia melompat ke sungai," katanya.
Menurut dia, warga sekitar sempat memanggil dan mencari Saharuddin, tapi tak berhasil ditemukan. Mayat Saharuddin baru ditemukan pada keesokan harinya oleh warga yang melintas di sungai menggunakan perahu.
"Posisi ditemukannya sedang terapung," tutur Bayu.
Polisi Sebut Saharuddin ODGJ
Bayu menambahkan Saharuddin merupakan orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ) dan baru saja keluar dari rumah sakit khusus daerah (RSKD) Dadi.
"ODGJ, dia baru saja keluar dari (RSKD) Dadi tahun ini," katanya.
Kondisi Saharuddin tersebut, kata Bayu, turut dibenarkan pihak keluarganya. Sedangkan antara korban dan Saharuddin disebut tidak saling mengenal.
"Kata keluarganya juga begitu (ODGJ), sementara antara korban sama pelaku tidak kenal," pungkas Bayu.