Sebuah batu bersejarah yang diperkirakan berumur 1.700 tahun dipindahkan petugas damkar dari trotoar di Jalan TB Simatupang, Pasar Rebo, ke Cagar Budaya Condet, Jakata Timur. Apa kata warga sekitar?
Pantauan detikcom di lokasi, tepatnya di Jalan TB Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur di depan Gedung Nariba, Jumat (29/10/2021) pukul 11.50 WIB, terpantau lokasi bekas pemindahan batu bersejarah tersebut berada di atas trotoar. Masih tampak ada bekas lubang galian dari pemindahan batu tersebut di lokasi.
Tempat batu itu berada di tengah-tengah antara tiang listrik dan pepohonan. Kini terlihat lubang bekas galian ditutupi dengan tumbuhan kering dan tumpukan pasir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu warga sekitar, Ocit (51), mengaku tidak tahu kalau batu itu salah satu peninggalan sejarah. Bahkan, Ocit mengatakan batu itu sering digunakan sebagai tempat duduk sewaktu menunggu angkutan kota (angkot).
"Sering dipakai duduk kalau lagi nunggu angkot," ujar Ocit saat ditemui di lokasi.
Ocit mengungkapkan batu tersebut bentuknya mirip seperti meja, Tinggi batu itu kurang lebih 50 cm.
"Kaya meja gitu aja. Ya kurang lebih setinggi setengah meter ini," ujar Ocit.
Ocit juga mengaku tidak mengetahui asal-usul batu tersebut. Dirinya mengatakan batu tersebut sudah ada di pinggir jalan sejak dia masih kecil.
"Sebelum ada pohonnya juga udah ada batu, enggak tahu juga sih enggak jelas. Tiba-tiba ada disitu. Dari sebelum saya lahir juga udah ada di situ," ucap Ocit.
Warga lainnya, Bodong (53) menuturkan batu tersebut bentuknya mirip seperti sebuah alat penggiling. Dirinya menduga batu tersebut dulunya merupakan alat penggiling tebu.
Bodong menjelaskan, batu tersebut mulanya tidak tertimbun setengah bagian melainkan tampak utuh di pinggir Jalan TB Simatupang. Namun, pada tahun 2017 sata dibangun trotoar, barulah batu tersebut tampak tertimbun setengah bagian.
"Cuma pas ada trotoar ketimbun. Bukan trotoar aja ada penggalian kabel timbun-timbun lagi. Trotoar pas zaman Ahok tahun 2017 lah," tutut Bodong.
Lebih lanjut, Bodong menyebut di sekitar lokasi dulunya memang pernah ada perkebunan tebu. Kendati begitu, dirinya tidak mengetahui secara pasti dari mana asal batu tersebut.
Batu itu dipindahkan dari di Jl TB Simatupang, Pasar Rebo. Batu bersejarah tersebut diketahui memiliki bobot 326 killogram.
"Di TB Simatupang, seberang Gedung PP, saat ini batunya sudah ada di Cagar budaya Condet," kata Kepala Seksi (Kasi) Operasi Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur Gatot Sulaeman kepada detikcom, Jumat (29/10).
Berdasarkan postingan Instagram @humasjakfire, pemindahan batu dilakukan oleh petugas Damkar pada Kamis (28/10) siang lalu. Batu tersebut mulanya ditemukan seorang warga terpendam setengah bagian di sebuah trotoar di Jl TB Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur.