Puluhan pemuda pemudi berbagai suku di Indonesia berkumpul di halaman kantor Gubernur Jateng, hari ini untuk mengikuti upacara peringatan Sumpah Pemuda. Mereka mengenakan pakaian adat warna-warni dan beragam corak yang membuat upacara tersebut begitu meriah.
Ada pemuda-pemudi Papua, Makassar, Lampung, Bali, Jawa, Kalimantan, Palembang, Medan dan dari masing-masing daerah yang begitu antusias mengikuti upacara peringatan Sumpah Pemuda. Di upacara tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga tampil gagah dengan pakaian adat Aceh.
Baju berwarna hitam dengan hiasan emas di badan itu nampak pas dipakai oleh Ganjar. Dipadukan dengan sarung dan kopiah juga membuatnya semakin berwibawa. Upacara digelar dengan sederhana dan diikuti peserta yang terbatas. Upacara juga menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai upacara, Ganjar mengatakan sengaja baju adat Aceh karena bertepatan dengan Kamis pekan keempat. Pada setiap hari itu, semua ASN di Jateng memang wajib mengenakan baju adat Nusantara.
"Ini baju adat Aceh, dan ternyata mereka punya banyak design dan terus dikembangkan. Karena saya tanya, ini ternyata bukan desain baju adat dulu, tapi dikembangkan. Ini menarik, tidak hanya diuri-uri, tapi terus dikembangkan. Ini motifnya bambu muda, filosofinya katanya tumbuh bersama," kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Kamis (28/10/2021).
Ia juga senang karena para peserta juga mengenakan pakain adat masing-masing. Itu membuktikan bahwa adat istiadat dan kebudayaan Indonesia sangat kaya dan beragam.
"Ini luar biasa, semoga kita semua tetap menjaga persatuan dan kesatuan," terangnya.
Pada peringatan Sumpah Pemuda itu, Ganjar mengatakan tantangan anak muda zaman sekarang lebih berat. Dengan kondisi turbulensi akibat pandemi, anak muda dituntut berkontribusi untuk membantu kebangkitan bangsa.
"Dan saya yakin, anak muda memiliki kreativitas dan inovasi untuk mencari jalan keluar. Kemarin saya ketemu dua anak muda lulusan Manchester yang berhasil membuat inovasi drone di bidang pertanian. Tentu masih banyak anak muda lain yang berprestasi. Mereka anak-anak hebat yang akan membawa kemajuan negara," ungkap Ganjar.
Ganjar berharap pemuda-pemudi Indonesia terus kreatif dan solutif. Mereka diharapkan bisa menangkap masa depan dengan segala yang dimiliki.
"Banyak potensi yang bisa dikembangkan. Kreativitas dan intelektual mereka tentu tak bisa dibantah. Dan yang paling penting, terus jaga persatuan dan kesatuan bangsa. Tetap menghormati antar sesama," kata Ganjar.
Salah satu peserta upacara dari mahasiswa Kalimantan, Reformanda mengatakan sangat senang dan bangga bisa mengenakan baju adatnya dalam upacara Sumpah Pemuda hari ini. Ia sudah kangen mengenakan baju adat itu, karena sejak pandemi praktis tidak pernah memakainya.
"Senang sekali, setelah sekian lama kami tidak tampil di muka umum dengan pakaian adat, hari ini kami tampil. Bangga sekali rasanya," ucapnya.
Reformanda berharap pemuda-pemudi Indonesia terus melestarikan adat dan tradisi budaya masing-masing. Mereka tidak boleh malu, dengan keagungan tradisi itu.
"Kalau kita malu, siapa lagi yang akan melestarikan. Kita harus bangga dengan budaya sendiri, khususnya budaya tradisional," urainya.
Lihat video 'Sejarawan Sebut Tak Ada Ikrar Sumpah Pemuda 1928':