Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyambut penyelenggaraan KTT G20 di Indonesia. Sudirman menyebut kegiatan ini merupakan kesempatan Indonesia untuk berbenah.
"Kesempatan berbenah, ini kan skalanya besar, jadi infrastruktur, IT, dan lainnya ini betul-betul kita bisa berbenah diri, bersolek supaya kita bisa jadi tuan rumah yang baik itu yang sifatnya teknis. Kita yakini Indonesia bukan negara yang remeh-temeh, Indonesia terbiasa menyelenggarakan event-event global," kata Sudirman, dalam diskusi KedaiKopi bertajuk 'Menuju KTT G20 di Indonesia' secara virtual, Kamis (28/10/2021).
Sudirman juga mengatakan KTT G20 ini bisa jadi ajang pamer bagi Indonesia di segala bidang, termasuk infrastruktur. Dia menyebut pembangunan infrastruktur yang dikebut Presiden Jokowi wajib ditunjukkan.
"Kedua, ini kesempatan bagi kita untuk menjadi ruang pamer, apa yang bisa kita pamerkan, menurut saya banyak hal yang biasa kita pamerkan dari yang soft, bagaimana kita mengelola kemajemukan, mengelola keragaman budaya, mengelola keindahan itu sesuatu yang menarik, karena tidak banyak negara yang seberagam kita seindah kita," ujarnya.
"Tapi juga kita bisa pamerkan keberhasilan pembenahan infrastruktur, bagaimanapun 7 tahun pemerintahan Jokowi kita sangat ngebut pembangunan infrastruktur itu sesuatu yang positif yang kita tunjukkan," lanjutnya.
Selain itu, Sekjen Palang Merah Indonesia (PMI) ini juga mengatakan penyelenggaraan KTT G20 bisa mengubah persepsi diplomasi Indonesia di mata dunia. Sebab, menurutnya, Indonesia kini dinilai cenderung tidak ikut serta dalam konferensi dunia.
"Selama ini, mungkin ada kecenderungan Indonesia terlalu lihat ke dalam, misalnya secara simbolik sudah lama presiden Indonesia tidak hadir di sidang umum PBB dan alhamdulillah tahun kemarin sudah mulai, itu membuat posisi kita dalam kancah global itu dianggap terlalu melihat ke dalam dan memang itu lah kenyataannya dan sekarang menjadi tuan rumah persepsi itu kita perbaiki," tuturnya.
Namun, menurutnya, pemerintah perlu menyiapkan jawaban terkait hal hal di Indonesia yang menjadi sorotan dunia. Salah satunya terkait indeks demokrasi dan penegakan hukum di Indonesia. Menurutnya, Indonesia masih dipandang negatif terkait dua hal itu.
"Di samping itu, kita juga pasti akan ditanya terhadap hal-hal yang sifatnya soft, kita pasti akan ditanya penjelasan mengenai bagaimana penegakan hukum, bagaimana indeks demokrasi, yang bukan saja menjadi sorotan nasional tapi juga global. Ini kita mesti siap dengan jawaban yang meyakinkan agar mereka punya persepsi baik bagi Indonesia," tutupnya.
Simak juga 'Kunker Padat Jokowi ke LN: KTT G20 di Roma Hingga UEA':