Surya Paloh: Kalau Nggak Penting Amat, untuk Apa Reshuffle

Surya Paloh: Kalau Nggak Penting Amat, untuk Apa Reshuffle

Karin Nur Secha - detikNews
Kamis, 28 Okt 2021 14:12 WIB
Surya Paloh
Surya Paloh (Karin Nur Secha/detikcom)
Jakarta -

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh berbicara perihal isu perombakan atau reshuffle kabinet yang disebut-sebut bakal dilakukan pada awal November 2021. Surya Paloh menilai reshuffle tidak perlu dilakukan jika tidak urgen.

Pernyataan itu disampaikan Surya Paloh usai Workshop Nasional Anggota Fraksi NasDem DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia, di Hotel Redtop, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (28/10/2021).

"Hak prerogatif presiden pasti ya. Tapi saya rasa, kalau nggak penting-penting amat, untuk apa reshuffle," kata Surya Paloh kepada wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait kegiatan workshop, Surya Paloh meyakini akan ada hasil positif yang didapat. Dia mengingatkan betapa pentingnya konsolidasi internal agar mesin partai tetap hidup.

"Saya sudah berulang kali mengingatkan, kalau partai, sudah selesai musim pemilu itu sudah dengan tahapan konsolidasi. Jadi nggak bisa dia hanya menunggu di ujung ya. Bagaimana pun juga kerja dan mesin partai itu harus tetap hidup, nggak boleh tertidurkan," tutur Surya Paloh.

ADVERTISEMENT

Kembali ke isu reshuffle. Reshuffle kabinet yang sebelumnya disebut bakal digelar akhir September 2021 tidak terbukti. Kini isunya, reshuffle bakal dilakukan bersamaan dengan pergantian Panglima TNI.

Setelah tidak ada pengumuman pada akhir September, reshuffle disebut akan dilakukan pada awal November 2021. Lalu, apa kaitannya dengan pergantian Panglima TNI? Panglima TNI saat ini, Marsekal Hadi Tjahjanto, akan memasuki masa pensiun pada 8 November.

Isu reshuffle sendiri semakin kuat karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Menko PMK Muhadjir Effendy. Sebab, pos Menko PMK dikabarkan menjadi salah satu opsi untuk diberikan ke PAN.

Diketahui, PAN kini sudah menjadi bagian dari partai koalisi pemerintah. Masuknya PAN ke koalisi Jokowi diyakini tidak 'gratis'. Ada jatah yang harus diberikan ke PAN, yang tak lain adalah posisi menteri.

(ain/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads