Ambil Sampel 'Rice Box PSI' yang Buat Warga Koja Keracunan, Polisi: Tak Bau Basi

Ambil Sampel 'Rice Box PSI' yang Buat Warga Koja Keracunan, Polisi: Tak Bau Basi

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Rabu, 27 Okt 2021 23:41 WIB
Gejala keracunan makanan
Ilustrasi keracunan makanan (dok. iStock)
Jakarta -

Polisi telah mengambil sampel 'rice box PSI' yang diduga membuat 35 warga RW 06 Koja, Jakarta Utara (Jakut), keracunan. Polisi menyatakan tak mencium bau basi pada makanan di nasi boks berlogo PSI tersebut.

"Kalau dari penglihatan, nasi kotak itu, memang pada saat malam itu kan kita ambil sebagai sampel, dibawa ke lab, tapi bau-bau basi itu nggak ada," kata Kapolsek Koja AKBP Abdul Rasyid saat dihubungi detikcom, Rabu (27/10/2021).

Rasyid menuturkan, selama masa pandemi COVID-19, PSI sudah setahun membagikan nasi kotak kepada warga di Jakarta. Namun baru kali ini nasi kotak yang dibagikan membuat warga keracunan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Intinya begitu kita tanya malamnya, itu memang sudah setahun yang lalu pada saat masa pandemi, itu dari PSI itu memberikan, bukan cuma di wilayah Koja ya. Nah baru kejadian seperti ini dari PSI itu," tuturnya.

Rasyid menyampaikan bahwa makanan dalam nasi kotak itu dimasak oleh kader PSI. Dia menyebut kader PSI itu memiliki usaha katering.

ADVERTISEMENT

"Dari PSI sendiri yang ngasih yang masakin juga PSI, kadernya. Kadernya kan buka katering," imbuhnya.

Polisi kini masih menyelidiki kasus tersebut. Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan.

Seperti diketahui, sampel makanan dalam rice box alias nasi kotak tersebut telah diambil Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sampel tersebut kini tengah diperiksa BPOM.

"Kemarin baru diambil sampel dan diperiksa oleh BPOM," kata Kasudin Kesehatan Jakut Yudi Dimyati saat dihubungi detikcom, Rabu (27/10).

Yudi mengatakan belum diketahui hasil pemeriksaan dari sampel makanan tersebut. Pihaknya juga masih menunggu BPOM.

"Belum, kami menunggu juga hasilnya dari BPOM," ujarnya.

Ketua RW 06 Suratman menjelaskan, pada Minggu (24/10), sekitar 80 warga menerima nasi boks berlogo PSI. Nasi itu bermenu nasi, telor, buncis, dan orek tempe.

Dari 35 orang yang keracunan, 24 orang dirawat di RSUD Koja. Beberapa warga sudah dibolehkan pulang dari RS.

"Ada yang berobat, ada yang menahan saja. Jadi yang di RS ada 24 orang. Jadi untuk saat ini yang dirawat 5 orang, selebihnya sudah diizinkan pulang," kata Suratman, Senin (25/10).

Baca respons PSI di halaman berikutnya.

PSI Buka Suara

PSI buka suara pasca-insiden itu. Mereka mengaku pembagian rice box PSI ini dalam rangka mendorong program UMKM.

"PSI tidak membuat makanan yang dibagikan dalam bentuk rice box tersebut. Kami membagikan dan menghimpun dukungan program rice box ini dari publik, bekerja sama dengan warung-warung dan UMKM," ujar Sekretaris DPW PSI DKI Jakarta Elva Farhi Qolbina kepada wartawan, Senin (25/10).

Elva menuturkan rice box PSI mendukung UMKM yang terkena dampak pandemi dan kami membeli makanan dari UMKM tersebut agar ekonomi kerakyatan semakin menggeliat. Sejauh ini, lanjutnya, sudah lebih dari 300 ribu rice box yang dibagikan di seluruh Indonesia dan selama ini semua berjalan baik.

Elva mengatakan sudah berkoordinasi dengan pihak puskesmas dan rumah sakit untuk memastikan warga yang keracunan tertangani. PSI meminta maaf atas kejadian tersebut.

"Kami mohon maaf atas hal-hal yang kita bersama tidak harapkan. Kami juga telah memberikan bantuan bagi para korban keracunan makanan," ujarnya.



Simak Video "Polisi Periksa 2 Kader PSI soal Kasus Keracunan 'Rice Box PSI'"
[Gambas:Video 20detik]
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads