Jokowi Minta Turun Harga, PAN Tetap Minta Tes PCR Dihapus Atau Gratis

Jokowi Minta Turun Harga, PAN Tetap Minta Tes PCR Dihapus Atau Gratis

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 26 Okt 2021 11:26 WIB
Ketua DPP PAN, Saleh Daulay
Saleh Partaonan Daulay (dok. Istimewa)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta harga tes PCR diturunkan usai muncul kritik karena pemerintah menetapkan hasil negatif COVID-19 berdasarkan tes PCR 2x24 jam sebagai syarat naik pesawat. PAN mengapresiasi sikap Presiden Jokowi tapi tetap menyarankan agar syarat tes PCR untuk naik pesawat dihapus.

"Saya mengapresiasi permintaan Presiden Jokowi untuk menurunkan harga tes PCR menjadi Rp 300 ribu. Ini menunjukkan bahwa Presiden mendengar keluhan yang ada di tengah masyarakat. Dalam konteks ini, Presiden kelihatannya tidak mau membebani masyarakat di masa pandemi saat ini," kata Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay kepada wartawan, Selasa (26/10/2021).

Namun, menurut Saleh, permintaan menurunkan harga PCR tidak menyelesaikan masalah. Sebab, biaya tes PCR tetap saja akan membebani. Apalagi, yang dibebani adalah para penumpang yang menggunakan transportasi udara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Faktanya, tidak semua orang yang naik pesawat memiliki dana yang berlebih. Masih banyak orang yang merasa berat dengan beban membayar tes PCR.

"Belakangan ini tuntutannya kan menghapus persyaratan tes PCR bagi penumpang pesawat. Nah, kalau hanya diturunkan dan diperpanjang masa berlakunya, akar masalahnya belum tuntas. Orang-orang tetap masih harus merogoh kocek lebih dalam untuk membayar tes PCR-nya," sebut anggota Komisi IX DPR itu.

ADVERTISEMENT

Saleh meminta Presiden Jokowi mengevaluasi syarat tes PCR untuk naik pesawat. Sebab, tes PCR tersebut dinilai tidak menjamin semua penumpang aman dan tidak tertular Corona.

"Orang yang dites itu aman pada saat dites dan keluar hasilnya. Setelah itu, belum ada jaminan. Bisa saja ada penularan pada masa 3x24 jam," ucap Saleh.

"Betul tes PCR ini bisa meningkatkan kehati-hatian. Tetapi, apakah itu bisa diandalkan secara total? Rasanya tidak. Apalagi, tes yang sama tidak diberlakukan bagi penumpang angkutan lainnya," imbuhnya.

Baca usul PAN syarat PCR dihapus atau ditanggung pemerintah di halaman berikutnya.

Ada 4 alternatif yang diusulkan Saleh terkait kebijakan syarat tes PCR ini. Pertama, menghapus kewajiban tes PCR bagi penumpang pesawat. Kedua, kalau syarat tes PCR tetap diberlakukan, biayanya ditanggung pemerintah.

Ketiga, memperpanjang masa berlaku hasil test PCR. Kalau perlu, masa berlakunya adalah 7x24 jam. Meskipun ini tetap membebani para penumpang, tetapi tidak terlalu berat sebab hasil test tersebut dapat dipergunakan untuk beberapa kali penerbangan.

"Dulu masa berlakunya bisa lebih dari seminggu. Kenapa sekarang semakin diperketat? Kalau kasusnya mereda, semestinya masa berlaku hasil PCR pun diperpanjang. Nanti kalau ada kenaikan lagi, bisa dipikirkan untuk memperketat lagi," tutur Saleh.

Keempat, kebijakan tes PCR diganti dengan tes antigen. Meski tingkat akurasinya lebih rendah dari PCR, biayanya terjangkau.

"Tujuan testing kan untuk memastikan bahwa semua calon penumpang tidak terpapar. Nah, antigen ini juga bisa digunakan. Hanya saja, tingkat akurasinya sedikit lebih rendah. Banyak juga orang yang test antigen yang dinyatakan positif, lalu dikarantina dan diisolasi. Artinya, testing antigen tetap efektif untuk dipergunakan," pungkas Ketua DPP PAN itu.

Halaman 2 dari 2
(zak/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads