Warga Tangerang bernama Khairul Anam protes karena kompleks rumahnya difoto Google Street View (GSV). Khairul menyebut salah satu rekanan Google Indonesia yang melakukan pemotretan menyodorkan surat dukungan yang diteken mantan Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP), Eko Sulistyo tahun 2018. Eko angkat bicara menjelaskan surat tersebut.
Untuk diketahui, Khairul Anam menceritakan dirinya sempat meminta surat izin kepada tim pemotretan dan saat itulah dia melihat surat yang diteken Eko berupa dukungan untuk Google melaksanakan pemetaan tempat dalam rangka menyukseskan Asian Games 2018. Khairul protes karena tidak menemukan hubungan surat dukungan suksesi Asian Games dengan pemotretan kompleks rumahnya.
Saat dikonfirmasi soal polemik Google Street View, Senin (25/10/2021), Eko mengakui dirinya meneken surat dukungan kepada Google untuk mensukseskan Asian Games 2018. Eko menegaskan surat itu hanya untuk kepentingan Asian Games 2018, bukan hal lain. Eko sendiri sudah tidak menjabat di KSP saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lah iya, artinya apa. Bahwa itu, saat itu memang, menjelang Asian Games, Google mengajukan itu. Kemudian kami lihat sebagai satu hal yang penting untuk mensukseskan Asian Games sehingga mereka akan memperbarui jalan-jalan. Itu kan sangat dibutuhkan bagi tamu asing, bagi orang-orang dari luar Jawa yang mau, misalnya ke Jakarta supaya ada pembaruan soal jalan-jalan. Itu yang kita tandatangani untuk keperluan Asian Games dan itu 2018 kan," kata Eko saat dihubungi detikcom.
"Kalau konteksnya hari ini masih diberlakukan, ya itu artinya kan sudah nggak sesuai lagi. Ya kan," katanya.
Eko mengaku tak berkapasitas menjawab protes Khairul Anam saat ini karena dia hanya meneken surat dukungan kepada Google untuk kepentingan Asian Games pada 2018 saja. Soal surat itu masih dipakai rekanan Google Indonesia, Eko menyebut masyarakat berhak meminta klarifikasi.
"Kenapa sampai sekarang di... dan sebagainya, ya itu tanyakan ke Google dan masyarakat juga berhak untuk meminta klarifikasinya," ujar Eko.
Eko juga menjawab pertanyaan mengenai mengapa seorang pejabat KSP memberikan 'endorse' pemotretan Google Street View, bukannya surat dari pemerintah daerah atas izin warganya.
Lihat juga video 'Ini Alasan Google Telusuri Jalur Pengendara Motor di Indonesia':
Baca di halaman selanjutnya.
Eko menjelaskan KSP saat itu merupakan bagian dari panitia Asian Games 2018 serta bekerja sama dengan Google untuk info mudik.
"Kan saat itu memang ada Asian Games yang kita memang terlibat di situ dan KSP juga kerja sama dengan Google untuk info mudik dan sebagainya. Jangan dilihat pada satu konteks. Waktu itu, misalnya, zaman-zaman saya setiap hari Lebaran itu ada info mudik. Jadi memberikan navigasi pada para orang yang mau mudik untuk mendapatkan itu," ujar Eko.
"Jadi kita mengerjakan tidak hanya itu saja pada saat itu, ada info mudik juga. Cuma saya nggak tahu sekarang masih ada info mudik apa nggak. Dan pada saat Asian Games itu kan sifatnya kepanitiaan dan kita KSP salah satu yang terlibat untuk mensukseskan itu," ujar Eko yang kini menjabat Komisaris PLN.
Eko berharap permasalahan Google Street View yang menyeret namanya ini tuntas dengan mengunggah foto surat dukungannya. Sekali lagi Eko menegaskan surat dukungan terhadap Google terkait dengan suksesi Asian Games 2018.
"Makanya yang mau clear, itu suratnya di-upload suratnya itu seperti apa bentuknya, saya memberikan dukungannya seperti apa supaya nggak rame. Dan itu sampai berapa, tahun berapa, dan sebagainya. Sudah jelas-jelas itu untuk kepentingan 2018 untuk Asian Games, sekarang dipake. Ya artinya masyarakat bisa saja berkeberatan atau apa, gitu," kata Eko.