Retak Usai Gempa M 4,8, Gunung Abang Ditutup untuk Aktivitas Pendakian

Sui Suadnyana - detikNews
Minggu, 24 Okt 2021 16:12 WIB
Potret salah satu keretakan Gunung Abang pascagempa magnitudo 4,8 Bali. (Dok. KPH Bali Timur)
Denpasar -

Aktivitas pendakian di Gunung Abang, Bali, ditutup sementara oleh Unit Pelaksana Tugas Kesatuan Pengelolaan Hutan (UPT KPH) Bali Timur. Penutupan dilakukan karena Gunung Abang mengalami keretakan pascagempa magnitudo (M) 4,8.

"Memang sudah ditutup sambil menunggu rekomendasi dari (PVMBG) Badan Geologi," kata Kepala UPT KPH Bali Timur I Made Warta saat dihubungi detikcom, Minggu (24/10/2021).

Warta mengatakan aktivitas pendakian di Gunung Abang ditutup sementara sejak Jumat lalu. Penutupan ini termasuk bagi masyarakat yang melakukan persembahyangan.

"(Ditutup) dari semenjak diketahui (retak). Hari Jumat tyang (saya) sudah tutup (pendakiannya) berdasarkan rekomendasi (Badan Geologi)," terangnya.

Warta menuturkan keretakan Gunung Abang terjadi di jalur pendakian, tepatnya di atas Desa Buahan, Batudinding, dan Terunyan. Retakan yang ada di Gunung Abang memiliki kedalaman sekitar 20 cm.

Selain retak, sebagian tanah di Gunung Abang mengalami penurunan sekitar 7-10 cm. Karena itu, Warta menegaskan bahwa kondisi Gunung Abang hingga saat ini masih sangat berbahaya. Terlebih masih sering terjadi reruntuhan tanah.

"Karena tadi pun masih ada setiap lima menit ada runtuhan-runtuhan, masih goyang tanahnya. Jalur pendakian terutama di pos 1," jelasnya.

Warta mengatakan pihaknya melakukan mitigasi bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KemenESDM). Mitigasi juga dilakukan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali dan BPBD Kabupaten Bangli.

"Tadi tyang juga mengadakan kegiatan mitigasi juga di sana bersama teman-teman relawan BPBD. Nah setelah kita naik kemudian melakukan kajian, dia (PVMBG) bawa alat alat, ternyata (situasi Gunung Abang) itu sangat membahayakan," kata dia.

Mitigasi dilakukan menggunakan alat sederhana, yakni dengan menutup retakan Gunung Abang dengan tanah. Kemudian dibuatkan jalur air lain sehingga tidak masuk dalam jumlah banyak ke retakan tersebut.

"Kita alirkan air itu jangan masuk ke celah itu. Begitu sarannya beliau (dari PVMBG) kemarin. Jadi lubang nike (itu) ditutup dulu pakai tanah kemudian kita alirkan tanah ke tempat lain," sebutnya.

"Tadi kami di sana dengan relawan, kemudian masyarakat, KPH, pemandu wisata melakukan kegiatan mitigasi, kita tutup dulu lubang (retakan) itu. Nah dari direkomendasikan ditutup (untuk pendakian). Nggih (termasuk bagi yang bersembahyang)," paparnya.

Warta menegaskan pihaknya belum mengetahui sampai kapan aktivitas pendakian Gunung Abang bakal dibuka kembali. Pihaknya masih menunggu hasil kajian lebih lanjut dari PVMBG Badan Geologi KemenESDM.

Sebelumnya, Bali diterjang gempa bumi magnitudo 4,8 yang berpusat di 8 km barat laut Kabupaten Karangasem atau 8.32 lintang selatan (LS) dan 115.45 bujur timur (BT). Gempa terjadi pada Sabtu (16/10) pukul 03:18:23 WIB di kedalaman 10 km.

Sebanyak tiga orang meninggal dunia akibat gempa tersebut. Selain meninggal dunia, sebanyak 7 orang juga mengalami patah tulang.

"Korban jiwa di Kabupaten Bangli 2 orang meninggal dunia. Kabupaten Karangasem 1 orang meninggal dunia, 7 orang patah tulang," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin kepada detikcom, Sabtu (16/10/2021).

Simak juga 'Imbauan Ma'ruf Amin Usai Bali Diguncang Gempa M 4,8':






(isa/isa)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork