Ini Sosok Al-Fatih yang Bikin Fahri-Fadli Debat Bawa-bawa Anies

Ini Sosok Al-Fatih yang Bikin Fahri-Fadli Debat Bawa-bawa Anies

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Kamis, 21 Okt 2021 13:14 WIB
Ilustrasi Sultan Muhammad Al-Fatih saat menaklukkan Konstatinopel (Fauzan Kamil/detikcom)
Foto: Ilustrasi Sultan Muhammad Al-Fatih saat menaklukkan Konstatinopel (Fauzan Kamil/detikcom)
Jakarta -

Dua mantan pimpinan DPR, Fahri Hamzah dan Fadli Zon, berdebat soal rencana penamaan jalanan Jakarta dengan nama tokoh Turki, Mustafa Kemal Ataturk. Fadli menilai Jalan Muhammad al-Fatih di Jakarta dinilai lebih diterima daripada Kemal Ataturk. Siapa Al-Fatih?

Sultan Muhammad al-Fatih merupakan salah satu pahlawan besar umat Islam selain Shalahuddin al-Ayyubi. Pada usia yang masih muda, yakni 25 tahun, Muhammad al-Fatih mampu menaklukkan Konstantinopel di Romawi Timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muhammad al-Fatih terlahir dengan nama Muhammad II (dalam Bahasa Turki: Mehmet-I Sani) di ibu kota Utsmaniah, 29 Maret 1432, dari pasangan Sultan Murad II dan Huma Hatun. Dia merupakan keturunan Dinasti Turki Utsmani.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari Buku, 'The Great of Shalahuddin al-Ayyubi & Muhammad al-Fatih', nama Al-Fatih, yang berarti sang penakluk, merupakan julukan untuknya lantaran bisa menaklukkan Konstantinopel. Selain diberi gelar Al-Fatih, Muhammad II mendapat julukan Abi al-Futuh dan Abi al-Khairat.

Sejak kecil Muhammad Al-Fatih mendapatkan pendidikan yang cukup baik dari orang tuanya. Sang ayah Sultan Murad II sangat memperhatikan pendidikan anaknya agar kelak menjadi seorang pemimpin yang baik dan tangguh.

Murad II menunjuk Syekh Ahmad ibn Ismail al-Kurani, seorang ulama yang paham sekali dengan Al-Qur'an. Tak mengherankan jika sejak kecil Muhammad al-Fatih sudah menghafalkan Al-Quran 30 juz, mempelajari hadis-hadis, mempelajari ilmu fikih, matematika, ilmu falaq, dan strategi perang.

Al-Fatih disiapkan sejak kecil untuk menjadi pemimpin, namun tetap dalam bimbingan para ulama, sehingga pemikirannya tetap berada di jalan yang benar.

Selama berkuasa, yakni pada 1451 Masehi hingga 1484, Sultan Muhammad Al-Fatih telah membangun lebih dari 300 masjid, 57 sekolah, dan 59 tempat pemandian di berbagai wilayah di Utsmani. Salah satu peninggalannya yang terkenal adalah Masjid Sultan Muhammad II dan Jami' Abu Ayyub Al-Anshari.

Pada Rabiul Awal 1481 M, Sultan Muhammad al-Fatih menderita sakit. Namun dia nekat meninggalkan Istanbul untuk berjihad. Dalam perjalanan, kondisinya semakin buruk. Tenaga kesehatan dan obat sudah tidak lagi bisa menyembuhkannya. Sang Penakluk pun wafat pada usia 50 tahun di tengah pasukannya pada 3 Mei 1481 M atau 4 Rabiul Awal tahun 86 Hijriah.

Simak video 'ANIES Deklarasikan Anies Baswedan Jadi Capres 2024':

[Gambas:Video 20detik]



Fahri dan Fadli Berbalas Twit

Fahri Hamzah di akun Twitter-nya, Kamis (21/10/2021), mengomentari unggahan Fadli Zon soal Jalan Muhammad al-Fatih di Jakarta dinilai lebih diterima daripada Kemal Ataturk. Fahri Hamzah mempertanyakan opini Fadli Zon, anggota Komisi I DPR itu.

"Bro, bener ini Alfatih mau disejejerin sama Soekarno? Tukerannya kan itu? Kalau ane lihat gak pas bro," kata Fahri Hamzah.

Fahri Hamzah menyebut Jalan Alfatih di Jakarta lebih pas jika ditukar dengan Jalan Walisongo di Ankara. Fahri Hamzah meminta Fadli Zon berbicara ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Jalan alfatih di jakarta vs jalan walisongo di ankara pas lah. Ngomong ke gubernur sohib lu tu," kata Fahri Hamzah.

Fadli Zon membalas Fahri Hamzah. Apa katanya?

"Di Ankara bisa Jalan Sultan Agung Hanyokrokusumo atau Jalan Pangeran Diponegoro," ujar Fadli Zon.

Fahri Hamzah juga berbicara penyandingan foto di Twitternya. Menurutnya, Sukarno dan Mustafa cocok disandingkan fotonya, sedangkan Walisongo cocok dengan Alfatih.

"Sukarno-Mustafa (sama2 paki jas dan dasi). Walisongo - Alfatih (sama2 pakai sorban). Ini lebih pas jadi tukeran. Lagian tanya turkinya mau gak?" ujar Fahri.

Sikapnya Disorot

Fahri Hamzah memang tengah jadi sorotan terkait rencana penamaan jalanan di Jakarta jadi Jalan Ataturk. Ada yang membandingkan sikap Fahri Hamzah soal Ataturk dulu dan sekarang.

Fahri Hamzah sendiri membalas cuitan yang menyinggung konsistensinya soal Ataturk. Adapun netizen menyoroti sikap Fahri Hamzah yang kini menganggap rencana penamaan Jalan Ataturk di Jakarta hanya untuk keakraban dua negara saja.

"Kalau ketemu 1 saja inkonsistensi saya kasi sebungkus #KopiRevolusi yg aku tandatangani bungkusnya... boleh minta tolong yg lain tapi hadiah cuman sebungkus. Grinning face with smiling eyes deal ya!" kata Fahri Hamzah.

Halaman 2 dari 3
(rdp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads