Prokes Menuju Endemi, Tetap Pakai Masker Walau Sudah Vaksinasi

Prokes Menuju Endemi, Tetap Pakai Masker Walau Sudah Vaksinasi

Inkana Putri - detikNews
Rabu, 20 Okt 2021 20:52 WIB
Upaya Australia Dari Pandemi Menjadi Endemi, Seperti Apa Hidup Bersama COVID?
Foto: ABC Australia

Sementara itu, Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19 Alexander Ginting mengatakan masyarakat memang harus selalu diingatkan untuk waspada terhadap pandemi. Ia pun menegaskan adanya pembukaan kembali aktivitas masyarakat, bukan menandakan adanya pelonggaran prokes.

Ia juga menegaskan seluruh pihak juga harus bekerja sama untuk mengejar cakupan vaksinasi harus sebelum libur akhir tahun. Selain itu, diperlukan juga penertiban mobilitas, penguatan peran pemerintah daerah hingga desa dan kelurahan, serta penggunaan aplikasi digital.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini jadi tugas bersama. Masyarakat bukan semata-mata sebagai objek melainkan subjek yang harus berjuang bersama. Jadi ini adalah perjuangan semesta melawan bencana biologis berupa virus," katanya.

Menurutnya, upaya mengendalikan pandemi menjadi endemi bisa dilakukan melalui 2 gerakan. Adapun gerakan ini meliputi gerakan defensif berupa ikhtiar menurunkan laju penularan, serta gerakan ofensif yakni meningkatkan kapasitas respon melalui penguatan 3T. Oleh karena itu, ia mengatakan gerakan maskerisasi harus tetap digaungkan sehingga masyarakat terus memakai masker dengan benar.

ADVERTISEMENT

Senada dengan Alexander, Campaign Director Gerakan Pakai Masker, Fardila Rachmilliza juga menegaskan hal yang sama. Menurutnya, imbauan mengenakan masker harus perlu dilakukan. Sebab, pemakaian masker dapat menurunkan risiko penularan COVID-19.

"Masyarakat harus terus diingatkan untuk memakai masker meskipun sudah divaksin, apalagi yang belum. Kita ingatkan fakta, bahwa disiplin memakai masker menurunkan risiko penularan hingga 80% dan vaksinasi lengkap bisa menurunkan risiko kematian 73%," jelas Dilla.

Selain itu, Dilla mengatakan adanya penurunan level PPKM saat ini juga diiringi dengan prokes ketat. "Penurunan level PPKM yang membuka pelonggaran ini harus diiringi prokes ketat, kalau perlu, lakukan tes swab antigen sebelum berkumpul," kata Dilla.

Di sisi lain, Founder & CEO Young on Top (YOT), Director Kejora-SBI Orbit Indonesia, Billy Boen mengungkapkan agar masyarakat tetap waspada dan tidak berpikir pandemi telah usai. Untuk itu, ia berharap semua orang terutama anak muda yang menjadi mayoritas penduduk Indonesia, tetap peduli dan mendukung program penanganan pandemi.

"Karena ancaman munculnya gelombang ketiga masih ada di sekitar kita," katanya.

Masa pandemi, menurut Billy, menyulitkan sebagian pelaku usaha. Meski demikian, beberapa pelaku masih mendapatkan kemudahan, khususnya mereka yang bergerak dalam sektor digital. Untuk itu, dirinya menyarankan agar para pelaku usaha menyiapkan dana darurat dan melakukan transformasi digital agar dapat bertahan di masa transisi.

"Jaga keuangan, siapkan dana darurat. Selain itu, digitalisasi. Bidang apa pun, baik jasa maupun produk harus masuk ke ranah digital," katanya.


(akd/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads