Penerapan parkir non tunai mulai diberlakukan di 22 titik di delapan kawasan di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut). Dengan adanya penerapan itu, begini komentar warga serta juru parkir (jukir).
Salah seorang juru parkir di Jalan Zainul Arifin, Rosman, mengaku masih tampak gugup menerapkan e-parking di hari perdana usai launching. Dengan adanya e-parking, kerjanya pun agak sedikit lebih lambat.
"Ini karena baru pertama ini ya agak guguplah. Cuma cara kerjanya lebih lambat seperti biasanya," ujar Rosman kepada wartawan, Senin (18/10/2021).
Rosman menyebut lambat pekerjaannya itu karena harus melakukan scan bagi warga yang hendak membayar parkir. Di kala keluar serentak, dia mengaku malah sedikit kerepotan.
"Karena kan kita men-scan itu kan punya waktu sementara di sini keluar di sana keluar. Agak repot. Orang kadang-kadang keluar serentak," ucap Rosman.
Rosman mengaku dalam sekali scan kartu e-parking itu bisa memakan waktu hingga 15 detik. Namun, jika sinyalnya jelek, hal itu harus dilakukan berulang kali.
"Kalau lancar aja 15 detiklah. Kadang-kadang sinyalnya nggak bagus, nggak jadi ulang lagi, sementara yang lain keluar lagi," ucap Rosman.
Untuk mempermudah hal itu, Rosman mengaku meminta langsung kepada warga ketika mereka parkir. Nanti, jika keluar, mereka hanya menunjukkan karcis yang diberikan Rosman dari hasil scan.
"Kalau saya karena untuk mempermudah, kalau ada yang masuk saya minta duluan, saya kasih karcis, begitu keluar dia sudah ada karcis berarti sudah bayar. Kalau belum bayar, pulangnya saya minta," sebut Rosman.
Rosman mengaku banyak pengendara yang belum memiliki kartu parkir nontunai. Untuk mempermudah, dia pun men-scan pakai kartunya dan nanti dibayar tunai oleh pengendara.
"Pengendara kebanyakan yang belum punya kartunya. Untuk mempermudah ya saya scan pakai kartu yang saya pegang. Mereka bayar pakai uang," ucap Rosman.
Sementara salah satu warga, Fiki, mengaku lebih nyaman menggunakan e-parking. Menurut dia, sebagai seorang pekerja, sistem ini bisa memudahkan dirinya untuk mengklaim kembali uang parkir ke kantornya.
"Kalau saya sih lebih mending begini. Karena kan kami ini kan pekerja, parkir itu kan harus jelas di mana. Lebih enak sih sekarang, jadi kami ngeklaimnya ke kantor lebih mudah. Karena lebih jelas karcisnya," ujar Fiki.
Dilihat detikcom di lokasi parkir Jalan Zainul Arifin, sejumlah juru parkir nontunai berada di pinggir jalan. Dia tampak memakai rompi oranye bertuliskan 'e-parking-medan.com. No cash pembayaran digital'.
Lihat juga Video: Wanita Malah Marah saat Ditegur Parkir Depan Toko Orang, Ini Aturannya