Sambil Terisak, Anak Ini Peluk Risma karena Teringat Ibunya Meninggal COVID

Sambil Terisak, Anak Ini Peluk Risma karena Teringat Ibunya Meninggal COVID

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Senin, 18 Okt 2021 22:35 WIB
Seorang anak menangis dihadapan Risma karena teringat ibunya yang meninggal kena COVID (Wilda Hayatun Nufus/detikcom)
Seorang anak menangis dihadapan Risma karena teringat ibunya yang meninggal kena COVID. (Wilda Hayatun Nufus/detikcom)
Denpasar -

"Terima kasih, Ibu," kata si kecil, Ni Putu Deviana Astarini, yang berumur 9 tahun sambil menangis di hadapan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.

Isak tangis Ni Putu bukan tanpa alasan. Dia menangis karena teringat sang ibunda yang telah meninggal dunia karena terpapar virus Corona (COVID-19).

Momen ini terjadi saat Risma melakukan kunjungan kerja bersama dengan Komisi VIII RI dan Komite III DPD ke Balai Mahatmiya Tabanan, Bali, Senin (18/10/2021). Risma memotivasi anak-anak yang kehilangan orang tuanya akibat terpapar virus Corona lalu memberikan bantuan Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) anak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Risma meminta anak-anak tidak menyerah atas kondisi saat ini. Anak-anak yang telah ditinggal orang tua, kata Risma, harus terus gigih agar kelak berhasil mencapai cita-cita.

"Jadi anak-anakku semuanya, ayo tetep semangat untuk kalian bisa berhasil dan kalian bisa sukses, ya sayang. Yakin kalian pasti bisa, keberhasilan dan kesuksesan, itu bukan karena kita pintar atau kita kaya, tapi keberhasilan dan kesuksesan itu adalah kemauan kita, sekaya apa pun, sepinter apa pun, tapi kalau tidak punya upaya tidak gigih, dia tidak akan pernah bisa berhasil," kata Risma.

ADVERTISEMENT

Kepada anak-anak, Risma mengaku siap menjadi 'ibu baru' untuk menampung segala keluh kesah. Bahkan, kata Risma, dirinya akan memberikan nomor pribadinya agar anak-anak bisa lebih leluasa mencurahkan keluh kesah.

"Sekarang kalian tidak sendiri, kalian punya ibu baru, namanya Bu Risma, kalian tidak usah takut, tidak usah malu, kalian kalau ada masalah, jangan ke mana-mana, kalian bisa curhat sama Bu Risma ya, mau? Mau?" tutur Risma.

"Mau ya, nanti Ibu kasih nomornya Ibu, kalian juga bisa nulis surat alamatnya Ibu di Jalan Salemba Raya Nomor 28 Jakarta ya, kalian bisa nulis surat, kalian juga bisa curhat sama Ibu, ya sayang, ya, jadi kalian tidak sendiri ya, ada yang mau disampaikan ke Ibu," tambahnya.

Seorang anak menangis dihadapan Risma karena teringat ibunya yang meninggal kena COVID (Wilda Hayatun Nufus/detikcom)Seorang anak menangis di hadapan Risma karena teringat ibunya yang meninggal kena COVID. (Wilda Hayatun Nufus/detikcom)

Mendengar hal itu, Ni Putu Deviana Astarini kemudian berterima kasih kepada Risma. Saat itulah, tangis Ni Putu pecah karena teringat sang ibunda.

"Terima kasih, Ibu," kata Ni Putu.

"Terima kasih juga, Sayang," sahut Risma.

Ni Putu menangis tersedu-sedu. Risma kemudian menghampiri dan memeluknya erat.

"Ingat Ibu," kata Ni Putu sambil menangis.

"Tidak boleh nangis, tadi Ibu udah sampaikan, kamu ada Ibu ya, sudah Sayang (dipeluk), tadi Ibu bilang, ibunya siapa, ibunya siapa? Ya Ibu Risma sekarang," kata Risma kepada Ni Putu.

Ni Putu saat ini tinggal bersama sang ayah bernama I Wayan Wikan Diana (38).

Adapun sesuai program Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi), anak-anak akan menerima bantuan senilai Rp 300.000/bulan bagi anak belum sekolah dan Rp 200.000 bagi anak yang sudah sekolah selama 12 bulan.

"Jadi bantuan untuk COVID itu untuk anak yang belum sekolah itu mereka dapat Rp 300.000, yang sudah sekolah mereka dapat Rp 200.000, kemudian kita juga bantu-bantu yang membutuhkan, ada yang disabilitas, ada yang eks ODGJ dengan bantuan modal," tutur Risma.

(whn/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads